Kalender Liturgi

Minggu, 23 Agustus 2009

Katekese Berantai SURAT PAUS

Surat berantai ini merupakan Katekese Umat Kristiani.

UMAT DISELURUH DUNIA SURAT INI DATANG DARI SRI PAUS JOHANES PAULUS DI ASANTHISILIA, ROMA,ITALIA.
Disalin sesuai dengan aslinya oleh Uskup Agung Jakarta !!


AKU BERSUMPAH ATAS NAMA YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS

Pada Suatu malam, tatkala Sri Paus sedang asyik membaca sambil merenung di depan altar, karena asyiknya hingga ia kecapaian lalu tertidur dan bermimpi.

Didepan Sri Paus yang sedang membaca dan merenung, ia berjumpa dengan Yesus Sang Juru Selamat dan Penebus dosa dan berkata: "Wahai Karol Woztyla (nama kecil dari Sri Paus), ketahuilah bahwa di dalam dunia ini banyak diantara hamba-hamba yang mati dalam keadaan tidak beriman.

Banyak orang kaya dan mampu tidak lagi menimbang sang kasih terhadap sesama dan terutama mereka yang hidup sebagai gelandangan. Banyak istri menyeleweng dan tidak lagi mendengarkan kata-kata suci.

Karena itu wahai Karel Waltyin, hendaknya engkau serukan kepada umat kristiani agar berkata-kata selalu tentang kebaikan dan kebijaksanaan dan memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama."

Sri Paus tertegun dan tak berani menatap wajahNya, lalu Yesus berkata lagi dengan penuh kasih sayang: "Wahai karel Waltyin, ketahuilah bahwa AKULAH TERANG DUNIA. barang siapa mengikuti AKU, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan terang".

Demikianlah pesan Tuhan Yesus Kristus melalui mimpi kepada Sri Paus.
Oleh karena itu, barang siapa yang telah menerima surat wasiat ini hendaknya ia menyalin atau mengcopynya atau mem-forward/mengirimkan kepada sanak saudara kerabat dan handai-taulan yang beriman.

Rahmat Tuhan menyertai ANDA dan KELUARGA.
Apabila surat ini tidak jelas, maka upayakanlah saudara berkenan untuk membuat salinan ini sesuai dengan aslinya, sehingga menjadi jelas untuk dibaca.

Persembahan pada Tuhan dengan segenap hatimu dan seluruh jiwa raga...!!!
Kiranya Tuhan selalu menyertai anda dengan kasih-Nya. Tuhanlah Gembalaku agar tidak tersesat, Tuhanlah perisaiku dalam menghadapi bencana.
Surat wasiat ini telah disetujui oeh Pejabat dalam Pembangunan Kabinet yang beragama kristen.
Surat wasiat ini telah beredar mengelilingi dunia.
Jangan memberi uang atau materi dalam surat ini Anda harus menggunakan waktu sesingkat mungkin agar wasiat ini dapat keliling dunia supaya mereka yang belum mengenal Yesus Krisrus boleh memperoleh keselamatan abadi.

TUNGGU DALAM DUA MINGGU SETELAH MEMPERBANYAK/ MENGIRIMKAN SURAT WASIAT INI !!!!! ANDA AKAN MENGALAMI BERKAT TUHAN, AMIN.

JANGANLAH ANDA MENGANGGAP BAHWA WASIAT INI ADALAH SUATU LELUCON, YANG ANDA TERIMA DARI POS/ EMAIL TETAPI PIKIRKAN BAHWA SURAT INI SANGAT DINANTIKAN OLEH MEREKA YANG HAUS AKAN FIRMAH ALLAH. AMIN.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Teologis Contreng


Teologis Contreng
Sebuah Refleksi Garis Contreng Pemilu 2009


Banyak dari kita pada bulan April 2009 lalu telah ikut mencontreng di tempat pemilihan masing-masing. Sebentar lagi, tanggal 8 Juli 2009, kita kembali akan mencontreng, kali ini dengan pilihan hanya pada tiga pasangan calon, Megawati dan Prabowo (Mega-Pro), Bambang dan Boediono (SBY-Berbudi), Jussuf Kalla dan Wiranto (JK-Win).

Tapi pernahkah anda terpikir bahwa contreng atau centang mungkin memiliki nilai teologis tertentu?

REFLEKSI GARIS CONTRENG

Beberapa goresan ikon kreatif golput menyentil dalam hayal-cepat saya di siang itu.
Mengapa mesti contreng? Apa sih makna contreng itu? Mengapa beberapa warga naif terhadap caleg-caleg 2009?

Saya merekonstruksi contrengan saya saat berada di bilik suara. Dalam pikiran[1] saya membuat titik sebagai tanda saya setuju terhadap salah satu caleg. Kemudian saya tarik garis lurus ke bawah sebagai tanda saya sependapat dengan visi-misi sang caleg, dan terakhir saya melepaskan refleks garis kanan atas sebagai tanda kepercayaan saya terhadap pelaksanaan kerja caleg dalam beberapa tahun ke depan.

Pikiran saya kian berkembang dari hal romantik sampai refleksi teologis.
“Dari mata turun ke hati, dari hati lalu ke mana?.” “Dari hati menuju perbuatan! Ya Perbuatan nyata!." ceplos merdu hati kecil saya sore itu. Seperti seorang kekasih yang membuktikan cintanya dengan saling memberi dan menerima.

Saya merefklesikan garis contreng seperti kehendak bebas Allah mewahyukan[2] diri kepada manusia (dari titik menuju ke bawah). Manusia yang menerima wahyu Allah (baca: beriman), akan melanjutkan kasihNya dalam hidup sehari-hari (garis contreng kembali ke atas tetapi arah kesamping).

Lalu bagaimana mengukur[3] tanda iman manusia (baca: orang beragama)? Dengan cinta kasih perbuatan nyata (bdk. Yakobus 2:17). Perbuatan nyata untuk memajukan kesejahteraan[4] bersama itu, manusia melakukan untuk Allah (bdk. Matius 25: 34-40).

CONTRENG CAPRES 2009?

Calon pemimpin akan mengemban amanah (baca: contreng) rakyat dengan penuh tanggung jawab. Merealisasikan visi-misi dan program kerja tidak berhenti dalam slogan kampanye saja, melainkan terus berproses sampai pemilu pilpres 5 tahun mendatang.

Para calon Presiden 2009, Mega-Pro, SBY-Berbudi, JK-Win berkompetisi sehat menarik simpati rakyat menuju pemilu Capres 2009. Masing-masing capres memiliki pasangan berlatar belakang militer[5]. Semangat perjuangan dan nasionalis tidak berhenti sampai radar militer tetapi terus berperjuang hingga medan perpolitikan.

RAKYAT SIAP MENANTI

Capres dan cawapres yang terpilih dapat mewujudkan program kerja nyata 5 tahun ke depan. Menyejahterakan kebutuhan masyarakat Indonesia dengan membuka lapangan kerja yang tanpa merepotkan latar belakang rakyatnya, mengembalikan bangku sekolah anak-anak yang putus sekolah, menyediakan alat pancingan dan bukan umpan tiga bulanan, manekin-manekin mall menjadi manekin pematang sawah, dan yang utama kerukunan kbhinekaan tetap menjadi ideologi bangsa ini.

“Siapapun yang menang, saya sebagai rakyat siap menanti kinerja kepemimpinannya. Lima tahun perwujudan visi dan misi presiden dengan pemerintahannya ke depan tidak sekedar janji melainkan bukti! Dengan latar belakang presiden apapun, semua akan siap menanti pelaksanaan nyata presiden: Menyejahterakan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat Indonesia . Merdeka!!!”

IMANUEL




[1] Saya berpikir sambil berdoa dalam hati di kursi tunggu pengitungan suara TPS 049.

[2] bdk. Teologi Sitematika 1 Allah Penyelamat, Teologi Wahyu dan Iman, Nico Syukur Dister, 2004

[3] pertanyaan penulis kepada Rm. H. Pidyarto OCarm dalam rangka seminar Lembaga Biblika: “Siapa yang masuk surga: yang beriman atau berbuat baik?”, Gading Marina, 13 Juni 2009.

[4] Gaudium et Spes artike 26

[5] pandangan penulis tentang latar belakang militer Prabowo, Wiranto dan SBY di dukung oleh sumber-sumber internet (perang bintang di pilpres. Sumber: http://ihza-ihza.com/2008/07/17/perang-bintang-di-pilpres-2009-menyalip-dipenghujung-jabatan/)



Rabu, 19 Agustus 2009

kunjunganMu

Pagi tadi, 19 Agustus 2009,
-+ jam 03.00 am.

dalam mimpi Engkau tampakan kemulianMu, Yesus.
bersama IbuMu, Engkau menyapaku.
Aku sadar, bahkan mendengar Suara dan KehendakMu: kitab Sirakh 3.

pagi itu kubangkitkan tubuhku untuk membuka kitab itu.
mataku berat terbuka tapi semangat dariMu mencelikanku.

air mata dari mana berasal, hati tersentuh gundah gulana.
refleksi pagi itu membangkitkan penyesalanku.

akupun segera mengirim pesan kepada kedua orangtuaku:
"I love full pap n mam"

Ayahku yang berjaga pagi itu, lalu menghubungiku dan mengirim pesan: "?"
aku tak menjawab karena penyesalanku masih panjang.

Doaku pagi itu,
"Tuhan, jika aku masih diberi kesempatan. biarkanlah aku melaksanakan kehendakMu melalui ayat-ayat yang Engkau tunjukan padaku ini"

kulanjutkan membaca beberapa kali:
Sir 3:1 Anak-anakku, dengarkanlah aku, bapamu, dan hendaklah berlaku sesuai dengan apa yang kamu dengar, supaya selamat.
Sir 3:2 Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya. Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa,
Sir 3:4 dan siapa memuliakan ibunya serupa dengan orang yang mengumpulkan harta.
Sir 3:5 Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan.
Sir 3:6 Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan ibunya
Sir 3:7 serta melayani orang tuanya sebagai majikannya.
Sir 3:8 Anakku, hormatilah bapamu, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, supaya berkat dari padanya turun atas dirimu.
Sir 3:9 Rumah tangga anak dikukuhkan oleh berkat bapa, tapi dasar-dasarnya dicabut oleh kutuk ibu.
Sir 3:10 Jangan membanggakan nista bapamu. Memang nista bapa bukan kehormatan bagi dirimu!
Sir 3:11 Sebaliknya kemuliaan seseorang terletak dalam menghormati bapanya, dan malu anak ialah ibu ternista.
Sir 3:12 Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya.
Sir 3:13 Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya.
Sir 3:14 Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Sir 3:15 Pada masa pencobaan engkau akan diingat oleh Tuhan, maka dosamu lenyap seperti air beku yang kena matahari.
Sir 3:16 Serupa penghujat barangsiapa meninggalkan bapanya, dan terkutuklah oleh Tuhan orang yang mengerasi ibunya.
Sir 3:17 Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah-tamah.
Sir 3:18 Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.

Semoga apa yang Engkau harapkan padaku, terlaksana dalam hidupku.
Amin.

IMANUEL

Kamis, 06 Agustus 2009

MELEWATI lagi tantangan HIDUP (sebulan yang lalu JULI 2009)

"ougkhhh..." keluh bertubi-tubi jiwaku.

"kenapa Sosialis? kenapa Kapitalis? kenapa. . ?" dan masih banyak lagi barisan tanda tanya dibenakku.

tidak ada jawaban yang lebih baik jika OTAK dan HATIku terlalu bebal. TAPI aku tersentuh dan mau mendengarkan SUARAMU ketika orang/perorang berbicara di sekitarku.

dari manapun sudut pandang berpikir seseorang; itulah memang latar belakangnya. Meskipun banyak yang kerkoar-koar, toh aku bersyukur ENGKAU Tuhan yang membantu memutuskan di dalam Hati Nuraniku.

aku bersyukur baru di permukaan saja; mengenal sedikit tentang KERASNYA 'DUNIA'.
Semoga semangat SPIRITUALITAS yang telah kokoh dalam diriku selalu Engkau sertai.

Perjanjian Baru : I Timotius : 6
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Perjanjian Baru : II Timotius : 3
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Hei . . Sahabat jiwaku, kokohkanlah aku di tengah terpaan badai KAPITALIS dan FEODALIS.
Terima Kasih, Engkau menyadarkanku.
Bahkan Engkau tidak mengijinkan aku terbuai terpaan badai itu.
Aku berhasil; Aku bangga; Aku mau berjalan lagi sesuai KehendakMu.

Engkau Perisaiku,
Engkau Hartaku,
Engkau Keselamatanku,
Engkau Sahabat Sejatiku,
Engkau . .
ya Engkau ..!

E . .N . .G . .K . .A. . U . .
EN. .GK . .AU . .
Eng.. Kau ..
ENGKAU pemilik segenap MAKHLUK HIDUP.

Hanya NAMAMU SUMBER KEKUATANKU.
ENGKAU HIDUP SUNGGUH HIDUP!

IMANUEL

Kamus Indonesia