Terima kasih
Kalender Liturgi
Senin, 27 Mei 2013
Kamis, 21 Maret 2013
Sabtu, 09 Maret 2013
Jumat, 01 Maret 2013
Arti Emeritus
Emeritus adalah kata sifat positif yang digunakan untuk menunjuk seorang pensiunan profesor, uskup, Paus, atau profesional lainnya. Untuk perempuan sering digunakan kata "Emerita".
Dalam banyak kasus, istilah ini diberikan secara otomatis kepada semua orang yang pensiun pada peringkat tertentu. Untuk pensiunan profesor hal ini sudah menjadi hal biasa.
Dalam kasus lain, digunakan ketika orang penting dalam sebuah profesi diberikan pensiun atau alih posisi sehingga mantan pangkat masih dapat digunakan dalam gelarnya. Ini sangat berguna untuk mempertahankan hak kekuasaan seseorang di dalam memberikan komentar, memberi ceramah, kuliah atau menulis subjek-subjek terkait dengan profesi mereka meskipun sudah pensiun. Kata ini bisa ditulis didepan gelar (Emeritus Profesor) atau dibelakan gelar (Profesor Emeritus).
Sebagai bentuk pangkat, biasanya "emeritus" ditempatkan sebelum nama seseorang (Professor Emeritus). Seperti sebutan Paus Emeritus, gelar kehormatan yang diberikan Gereja Katolik untuk Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri pada 28 Februari 2013 pukul 20.00 waktu Vatikan Roma, atau 1 Maret 2013 pukul 02.00 WIB.
Kata Emerere terdiri dari awalan e- yang berarti "keluar dari" atau "dari" dan merēre yang berarti "mendapatkan". [1]
Referensi ^ A Press Lord Without a Rosebud — "New York Times",17 Januari 1993.
Dan disadur juga dari wikipedia.
Selasa, 26 Februari 2013
Arti Latae sententiae
Latae sententiae adalah istilah Bahasa Latin yang digunakan di dalam Hukum Kanon Gereja Katolik Roma yang berarti secara harafiah "dijatuhi hukuman".
Secara resmi, sebuah hukuman latae sententiae secara langsung terjadi begitu hukum dilanggar.[1]
Sebuah hukuman latae sententiae bisa berbentuk salah satu dari tiga hal berikut: ekskomunikasi, interdiksi, atau penangguhan. Ekskomunikasi melarang dilakukannya hak-hak pembaptisan tertentu, dan bisa melibatkan pelarangan keikut-sertaan dalam acara-acara liturgi dan kepengurusan gereja, dan pelarangan penerimaan rahmat-rahmat gereja.[2][3] Sebuah interdiksi melibatkan pelarangan-pelarangan liturgis seperti ekskomunikasi, naun tidak memengaruhi keikut-sertaan di dalam kepengurusan gereja.[4] Penangguhan, yang memengaruhi hanya para anggota pengurus gereja, memengaruhi seluruh atau sebagian kuasa memerintah, kepengurusan, atau fungsi yang melekat pada suatu jabatan tertentu.[5]
Dalam undang-undang Hukum Kanon Katolik Roma yang berlangsung sekarang, terdapat delapan situasi dimana seseorang bisa menerima ekskomunikasi latae sententiae. Kecuali kondisi pengecualian yang ada di kanon 1321-1330[6] dapat dibuktikan, orang-orang dibawah ini menerima ekskomunikasi latae sententiae: seseorang yang murtad dari iman, seorang pengikut ajaran yang menentang ajaran gereja, atau suatu gerakan yang memecah gereja (skisma);[7] seseorang yang membuang benda-benda Ekaristi yang telah diberkati atau yang mengambil dan menyimpannya semua untuk tujuan yang mencemarkan kesuciannya;[8] seseorang yang menyerang Sri Paus secara fisik;[9] seorang imam yang mengampuni seseorang yang terlibat dalam dosa terhadap Printah Allah keenam (pelarangan akan perzinahan) kecuali di bawah ancaman bahaya kematian;[10] seorang uskup Gereja Katolik yang mentahbiskan seseorang menjadi uskup tanpa mandat Sri Paus, dan seseorang yang menerima pentahbisan darinya;[11] seorang penerima pengakuan dosa yang secara langsung melanggar kerahasiaan pengakuan dosa yang sangat suci;[12] seseorang yang mengadakan suatu aborsi yang lengkap;[13] dan para pelanggar hukum yang tidak berkenaan dengan hukum yang membentuk ekskomunikasi latae sententiae namun tanpa peran mereka pelanggaran terhadap hukum ini tidak akan terjadi.[14]
Pihak-pihak lain yang menerima ekskomunikasi latae sententiae berdasarkan dekrit kepausan diantaranya adalah: seseorang yang melanggar kerahasiaan pemilihan paus, atau yang mengganggunya dengan cara-cara seperti suap dan sebagainya;[15] seorang wanita yang ditahbiskan menjadi imam atau seorang uskup yang mentahbiskan seorang wanita menjadi imam.[16]
Referensi ^ "Can. 1314" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4V.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1331" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4X.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Excommunication" . Catholic Encyclopedia. New Advent. http://www.newadvent.org/cathen/05678a.htm . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1332" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4X.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1333" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4X.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Cann. 1321-1330" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4W.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1364" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P52.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1367" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P52.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1370" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P53.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1378" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P54.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1382" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P54.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1388" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P54.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1398" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P57.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ "Can. 1329" . Code of Canon Law. http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P4W.HTM . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ John Paul II. "Universi Dominici Gregis" . http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/apost_constitutions/documents/hf_jp-ii_apc_22021996_universi-dominici-gregis_en.html . Diakses pada 1 Juni 2008. ^ Vatican says will excommunicate women priests | International | Reuters
By http://en.m.wikipedia.org/wiki/Latae_sententiae#section_language
Minggu, 24 Februari 2013
wawancara Paus dengan penulis biografinya (bagian I)
wawancara Paus dengan penulis biografinya (bagian 2)
Tetapi baiklah kita bicarakan hal-hal kecil saja, yang sering kali lebih berarti daripada pernyataan-pernyataan besar, dari konferensi-konferensi dan dari program-program.
Saya menyukai gaya kepausannya; langkah pertamanya yaitu membuat surat kepada komunitas Yahudi; bahwa ia telah menggantikan tiara, yang juga merupakan simbol kekuatan duniawi dari Gereja, dengan mitria pada lambang kepausannya,; bahwa ia meminta pada Sinode para Uskup untuk berbicara juga kepada para tamu dari agama-agama lain – ini juga adalah hal yang baru. Dengan Benediktus XVI untuk pertama kalinya seorang pemimpin telah mengambil bagian dalam debat, tanpa sikap sombong yang memandang orang dari atas ke bawah, melainkan memperkenalkan kolegialitas yang ia perjuangkan dalam Konsili.
Tolong koreksi saya, katanya, saat ia mempresentasikan bukunya tentang Yesus, yang tidak ingin mengumumkan sebagai sebuah dogma atau membubuhkan stempel otoritas tertinggi. Penghapusan ciuman tangan adalah yang paling sulit untuk diterapkan. Pernah ia menahan lengan seorang mantan muridnya yang membungkuk untuk mencium cincinnya itu, dan mengatakan, “mari kita bersikap dengan normal.”
Banyak pengalaman-pengalaman pertama. Untuk pertama kalinya seorang Paus mengunjungi sebuah sinagoga Jerman (dan selanjutnya banyak sinagoga di dunia daripada semua paus sebelum dia dikumpulkan bersama). Untuk pertama kalinya seorang Paus mengunjungi biara Martin Luther, sebuah tindakan bersejarah yang berbeda.
Ratzinger adalah seseorang yang bertradisi, dengan kerelaan ia bergantung dengan apa yang telah ditetapkan, namun mampu membedakan apa yang sungguh abadi daripada apa yang yang muncul dan berlaku hanya untuk suatu periode tertentu. Dan jika diperlukan, seperti dalam kasus Misa Tridentin, menambahkan yang lama ke yang baru, supaya bersama-sama mereka tidak mengurangi ruang liturgi, melainkan mengembangkannya. Dia tidak melakukan segalanya dengan benar, tetapi mengakui kesalahan, bahkan kesalahan (seperti skandal Williamson), di mana ia tidak bertanggung jawab. Tidak ada kegagalan yang lebih dideritanya daripada imam-imamnya, meskipun sejak dari prefek ia sudah memulai semua tindakan yang memungkinkan untuk menemukan pelanggaran seksual yang mengerikan dan menghukum yang bersalah. Benediktus XVI pergi, tetapi warisannya tetap. Penerus dari Paus yang amat rendah hati di era modern ini akan mengikuti jejaknya. Seseorang dengan dengan karisma lain, dengan gaya sendiri, tapi dengan misi yang sama: tidak mendorong kekuatan sentrifugal, tetapi mereka yang terus bersama-sama menjalankan warisan iman, yang tetap pemberani, memberitakan pesan dan membuat kesaksian yang sejati.
Bukan suatu kebetulan bahwa Paus yang mengundrkan diri itu telah memilih Hari Rabu Abu menjadi liturgi besar-nya yang terakhir. Lihatlah, dia ingin membuktikan, di sinilah saya ingin membawamu dari awal, ini adalah jalannya. Sadarkanlah dirimu, bergembiralah, bebaskan dirimu dari pemberat, jangan biarkan dirimu dimakan oleh semangat waktu, jangan buang-buang waktu, lepaskan dirimu dari sekolarisme! Menguruskan badan untuk menaikkan berat adalah program Gereja masa depan. Menyangkal lemak untuk mendapatkan vitalitas, kesegaran rohani, bukan dari inspirasi dan daya tarik terakhir. Dan keindahan, daya tarik, akhirnya juga kekuatan, untuk dapat mengatasi sebuah tugas yang menjadi begitu sulit. “Bertobatlah”, demikian ia berkata dengan kata-kata dalam Alkitab ketika ia menandai dahi para kardinal dan imam dengan abu, “dan percayalah pada Injil”. “Apakah Anda akhir dari yang lama - saya bertanya kepada Paus dalam pertemuan terakhir kami - atau awal yang baru? ». Jawabannya adalah: “Keduanya.”
Peter Seewald (Terjemahan oleh: Shirley Hadisandjaja Mandelli ) Sumber: 2013 Focus dan Corriere della Sera *Mons doctus adalah sebuah bukit yang dahulu pernah menjadi pusat Biara Benediktin.
Shirley Hadisandjaja Mandelli Email: sicilia_shirley@yahoo.com Mohon hubungi pembuat serta Pondok Renungan (pondokrenungan@gmail.com), jika anda ingin menyebarkan karya ini.