Kalender Liturgi

Minggu, 14 Juni 2009

latihan wisma hijau

Teologis Contreng
Oleh
S.Y. Melki S.Pangaribuan

Proses pencontrengan saya berjalan dengan cepat dan tepat. Hanya membubuhkan tinta di jari kelingking kiri, saya kemudian berprofesi sebagai pengawas pemilu independen. Saya mau menyaksikan bagaimana proses pemilihan calon legislatif sukses di TPS tempat tinggal saya.

MENGHITUNG HASIL
Kaget bukan kepalang, melihat hasil pemungutan suara warga Bekasi Utara di TPS 049. Terjadi beberapa pelanggaran di sana-sini. Melotot mata dan bersorai sesekali adalah respon spontan warga yang melihat lembar aneh hasil contreng caleg 2009.

Mencontreng semua nama caleg, mengaris silang seluruh lembar, dan memilih di luar kotak tokoh caleg, merupakan keberhasilan beberapa Golongan Putih (baca: Golput), yang mengeksplorasikan seni suaranya terhadap pemilu caleg 2009. Apakah hal serupa terjadi di TPS tempat tinggal anda?

REFLEKSI GARIS CONTRENG
Beberapa goresan ikon kreatif golput menyentil dalam hayal-cepat saya di siang itu.

Mengapa mesti contreng? Apa sih makna contreng itu? Mengapa beberapa warga naif terhadap caleg-caleg 2009?

Saya merekonstruksi contrengan saya saat berada di bilik suara. Dalam pikiran saya membuat titik sebagai tanda saya setuju terhadap salah satu caleg.

Kemudian saya tarik garis lurus ke bawah sebagai tanda saya sependapat dengan visi-misi sang caleg.

Terakhir saya melepaskan refleks garis ke arah kanan atas sebagai tanda kepercayaan saya terhadap pelaksanaan kerja caleg dalam beberapa tahun ke depan.

Pikiran saya kian berkembang dari hal romantik sampai refleksi teologis.

“Dari mata turun ke hati, dari hati lalu ke mana?.” “Dari hati menuju perbuatan! Ya Perbuatan nyata!. ceplos merdu hati kecil saya sore itu. Seperti seorang kekasih yang membuktikan cintanya dengan saling memberi dan menerima.

Saya merefklesikan garis contreng seperti kehendak bebas Allah mewahyukan diri kepada manusia (dari titik menuju ke bawah). Manusia yang menerima wahyu Allah (baca: beriman), akan melanjutkan kasihNya dalam hidup sehari-hari (garis contreng kembali ke atas tetapi arah kesamping).

Lalu bagaimana mengukur tanda iman manusia (baca: orang beragama)? Dengan cinta kasih perbuatan nyata (bdk. Yakobus 2:17). Perbuatan nyata untuk memajukan kesejahteraan bersama itu, manusia melakukan untuk Allah(bdk. Matius 25: 34-40).

CONTRENG CAPRES 2009?
Calon pemimpin akan mengemban amanah (baca: contreng) rakyat dengan penuh tanggung jawab. Merealisasikan visi-misi dan program kerja tidak berhenti dalam slogan kampanye saja, melainkan terus berproses sampai pemilu pilpres 5 tahun mendatang.

Para calon Presiden 2009, Megawati dan Prabowo (Mega-Pro), Bambang dan Budiyono (SBY-Berbudi), Jussuf Kalla dan Wiranto (JK-Win) berkompetisi sehat menarik simpati rakyat menuju pemilu Capres 2009. Masing-masing capres memiliki pasangan berlatar belakang militer Semangat perjuangan dan nasionalis tidak berhenti sampai radar militer tetapi terus berperjuang hingga medan perpolitikan.

RAKYAT SIAP MENANTI
Capres dan cawapres yang terpilih dapat mewujudkan program kerja nyata 5 tahun ke depan. Menyejahterakan kebutuhan masyarakat Indonesia dengan membuka lapangan kerja yang tanpa merepotkan latar belakang rakyatnya, mengembalikan bangku sekolah anak-anak yang putus sekolah, menyediakan alat pancingan dan bukan umpan tiga bulanan, manekin-manekin mall menjadi manekin pematang sawah, dan yang utama kerukunan kbhinekaan tetap menjadi ideologi bangsa ini.

“Siapapun yang menang, saya sebagai rakyat siap menanti kinerja kepemimpinannya. Lima tahun perwujudan visi dan misi presiden dengan pemerintahannya ke depan tidak sekedar janji melainkan bukti! Dengan latar belakang presiden apapun, semua akan siap menanti pelaksanaan nyata presiden: Menyejahterakan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Merdeka!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamus Indonesia