Kalender Liturgi

Kamis, 21 April 2011

Pekan Suci 2011

KAMIS PUTIH

MENGENANGKAN PERJAMUAN TUHAN

baca selengkapnya Homili Mgr FX. Hadisumarta O.Carm

JUMAT AGUNG

MINGGU PASKAH

sumber

http://www.imankatolik.or.id/f.php?f=index1.html

Selasa, 05 April 2011

doa Ofisi

doa bevir/Liturgia Horarum/doa ofisi


Kita pasti pernah denger "doa bevir" yang Dalam dokumen-dokumen Konsili Vatikan II disebut sebagai “doa ofisi” dan terutama “Liturgia Horarum”. di doakan selama 5 waktu dalam satu hari (seperti shalat klo di muslim)

Salah satu pembaharuan Liturgi yang dikehendaki oleh Konsili Vatikan II adalah kembali dipopulerkannya doa Brevir

Brevir terdiri dari:

Ibadat Pagi
Antifon Pembukaan : Ya Tuhan bukalah bibirku supaya mulutku mewartakan pujian bagi nama-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.........
Mazmur Pembukaan :Mazmur 95
Lagu Pembukaan: Pilih sendiri lagu yang sesuai atau ditiadakan.
Pendarasan Mazmur: Pilih 3 buah Mazmur
Bacaan Singkat: Sebetulnya tiap hari punya bacaan khusus, namun boleh pilih bacaan sendiri atau gunakan bacaan pertama dalam Misa.
Pendarasan Kidung Zakharia dari Luk 1:68-79
Doa2 permohonan disusul Bapa Kami dan doa Penutup.
Ibadat Pagi ditutup dengan ucapan "Semoga Allah yang maharahim memberkati kita, mengampuni segala dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal."

Ibadat Siang
Antifon Pembukaan: Ya Allah bersegeralah menolong aku, Tuhan perhatikanlah Hamba-Mu. Kemuliaan kepada bapa dan Putera dan Roh Kudus.....
Lagu: bisa pilih sendiri atau ditiadakan
Pendarasan Mazmur: Ambil 3 buah Mazmur
Bacaan Singkat: bebas saja-lah
Doa Penutup.
Ibadat ditutup dengan ucapan; "Marilah kita memuji Tuhan. Syukur kepada Allah."

Ibadat Sore.
Antifon Pembukaan sama dengan Ibadat siang.
Lagu bebas dengan tema syukur, atau boleh ditiadakan.
Pendarasan Mazmur: Ambil 3 buah Mazmur.
Bacaan Singkat: pilih sendiri atau dari Bacaan Injil Misa.
Pendarasan Kidung Maria: Luk 1:46-55
Doa Permohonan, Bapa Kami dan Penutup.
Ibadat Sore ditutup dengan cara seperti Ibadat pagi.

Ibadat bacaan (sederhana)
Antifon Pembukaan sama seperti Ibadat sore dan siang.
Pilih 1 bab Bacaan Alkitab dan 1 Bab bacaan dari buku Rohani pilihan (bacaan dari buku bisa ditiadakan). Usahakan saat hening yang lebih banyak, ditutup dengan doa Penutup dan ucapan seperti saat Ibadat Siang

Ibadat Penutup (sebelum tidur)
Diawali dengan doa tobat, kemudian Antifon Pembuka seperti pada sore hari. Ambil 1 Mazmur dan bacaan singkat.
Lalu dilanjutkan dengan Kidung Simeon dari Luk 2:29-32 dan dilanjutkan dengan doa penutup.
Ibadat diakhiri dengan ucapan "semoga Allah menganugerahkan istirahat kepada kita dalam naungan belas kasihan-Nya". Lalu disusul dengan devosi kepada Bunda Maria (Salam Maria, Salve Regina, Regina Caeli, dll)

Untuk Pemilihan Mazmur bisa menggunakan judul Mazmur yang disediakan di Alkitab TB-LAI sebagai acuan. Sehabis mendaras (mendoakan) Mazmur dan Kidung selalu didoakan Kemuliaan.

Pada masa Paskah dan setiap hari Minggu (kecuali Prapaskah) setiap habis mendaras Mazmur dan Antifon diucapkan Alleluya. Selama masa Paskah umumnya untuk penghormatan kepada Maria yang dipakai adalah doa Regina Caeli (Ratu Surga), kalau tidak tahu teks-nya bisa diganti dengan Salam Maria saja.

belajarliturgi.blogspot.com/.../doa-bevirliturgia-horarumdoa-ofisi.html

Biarawati BerdoaAPA ITU OFISI? Para imam dan para anggota Ordo Religius menggunakan sebuah buku khusus yang disebut “Breviary”. Breviary berasal dari bahasa Latin yang berarti “pendek” atau “singkat”. Breviary berisi kumpulan doa dan mazmur yang diambil dari Kitab Suci dan dari bacaan-bacaan rohani yang lain. Breviary didoakan setiap hari pada jam-jam tertentu. Oleh karena itu, Breviary juga disebut “Ibadat Harian” atau “Ofisi” (dari bahasa Latin `officium', artinya kewajiban).

Ofisi adalah bagian dari “peraturan hidup” yang ditetapkan oleh Santo Benediktus dari Nursia. Pada abad kelima St. Benediktus menghimpun para pertapa dalam suatu komunitas (komunitas = kelompok atau kumpulan) yang pertama di Eropa. Ia menetapkan para biarawan dan biarawati berdoa empat hingga delapan jam sehari, tidur delapan jam dan menggunakan waktu selebihnya untuk bekerja dan belajar.

Jam-jam tersebut ialah:
Matins, saat fajar;
Prime
saat mulai bekerja;
Terce
jam 9:00,
Sext
siang hari;
None
jam 3:00 sore;
Vespers
saat matahari terbenam; dan
Compline
sebelum tidur.

Banyak umat Kristiani masih menggunakan Ofisi, baik dalam bentuk lengkap maupun dalam bentuk ringkas. Taizé, sebuah komunitas iman di Perancis, menerbitkan Ibadat Harian yang telah disederhanakan.

Ibadat Harian membantu kita untuk membiasakan diri beribadat kepada Tuhan sepanjang hari - tidak hanya ketika kita bangun tidur atau hendak tidur. Ibadat Harian adalah doa yang baik sekali digunakan dalam kelompok-kelompok doa. Dengan saudara seiman, kita bisa saling berbagi pengalaman iman.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Meditasi
APA ITU MEDITASI? Meditasi merupakan bagian yang penting dalam berbagai macam agama. Baik orang Budha, Hindu, Muslim maupun Kristen, semua melakukannya. Tetapi apa itu sebenarnya meditasi? Kamus American Heritage menjabarkan arti 'meditasi' dengan 'bersatu dalam kontemplasi terutama dalam hal yang bersifat rohani atau devosional. Kontemplasi dijabarkan sebagai "pengamatan atau pemikiran yang mendalam". Jadi secara sederhana, 'meditasi' berarti memikirkan sesuatu yang ada hubungannya dengan Tuhan. Meditasi tidak sama dengan doa. Doa adalah berbicara dengan Tuhan, sedangkan meditasi adalah mendengarkan Tuhan. Pernahkah kamu mendengarkan Tuhan? Jika belum, wah sayang sekali, kamu belum pernah mengalami sesuatu yang sangat indah.

Begini, jika kamu bercakap-cakap dengan sahabatmu, tetapi kamu terus yang memonopoli pembicaraan, itu sebenarnya bukan bercakap-cakap. Jadi bagaimana kamu mendengarkan Tuhan? Salah satu cara yang baik untuk memulai suatu percakapan dengan seseorang adalah dengan mengajukan pertanyaan dan kemudian menunggu jawaban darinya. Coba bertanyalah kepada Tuhan tentang sesuatu yang sederhana, seperti yang biasa kamu tanyakan kepada teman-temanmu. Yah, memang kadang-kadang sulit untuk mendengarkan suara Tuhan karena gangguan distraksi (distraksi = gangguan konsentrasi berupa macam-macam pikiran). Menyendiri atau musik yang tenang dapat membantumu. Intinya adalah kamu bertanya dan kemudian menunggu jawab-Nya. Misalnya saja kamu dapat bertanya kepada Tuhan: Bapa, apa yang Bapa lakukan hari ini? Kedengarannya seperti pertanyaan yang bodoh, sebab banyak sekali yang Tuhan lakukan, tetapi tanyakan saja, kamu akan tercengang mendengar jawab-Nya. Coba pikirkan sendiri pertanyaan apa yang kira-kira hendak kamu tanyakan.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


Padang Gurun
APA ITU BERPADANG GURUN? Pernahkah kamu pergi ke padang gurun? Ada bermacam-macam padang gurun. Ada yang mempunyai bukit-bukit pasir yang besar, ada juga yang hanya berbatu-batu. Ada yang panas terik, ada yang cukup dingin. Hal yang utama mengenai padang gurun adalah padang gurun itu biasanya kosong dan tenang. Setelah siraman air hujan, padang gurun akan berubah. Memang di padang gurun tidak sering turun hujan, tetapi jika hujan datang padang gurun akan menjadi sangat indah.Sekonyong-konyong bunga-bunga cantik berwarna-warni bermekaran dalam semalam. Bunga-bunga itu tidak bertahan lama, tetapi untuk sementara waktu, bunga-bunga padang gurun itu menyebarkan keindahan dan kehangatan. Hal ini menunjukkan bahwa di tempat yang paling gersang pun, keindahan bisa muncul.

Orang-orang di dalam Kitab Suci sering pergi ke padang gurun untuk mendapatkan ketenangan dan membebaskan diri dari bermacam-macam gangguan. Jika mereka bersabar mereka akan menemukan keindahan. Kadang-kadang, kamu juga perlu menyendiri. Kamu perlu tempat yang tenang di mana kamu dapat merenungkan tentang hidupmu serta arah tujuanmu. Terutama di saat-saat menjelang Natal. Biarlah dirimu beristirahat. Temukan "padang gurun" di kamarmu, di pekarangan atau di gereja. Tunggu hingga bunga-bunga kasih Tuhan mekar di hatimu. Bersabarlah. Bunga-bunga Tuhan memang tidak bermekaran dengan segera, tetapi mereka akan mekar pada waktunya.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”


Tentang Ibadah Harian

Seri Bina Liturgia 2F (Konstitusi Apostolik Madah Pujian)

Seri Bina Liturgia 2F (Pedoman Ibadat Harian)

Dalam Puji Syukur, pada bagian KEBIASAAN ORANG KRISTEN salah satunya dikatakan adalah Melaksanakan Ibadah Harian. Dalam hal ini Konstitusi Liturgi Konsili Vatikan II mengatakan: "Gereja tiada putusnya memuji Tuhan dan memohonkan keselamatan seluruh dunia bukan hanya dengan merayakan Ekaristi, melainkan dengan cara-cara lain juga, terutama dengan mendoakan Ibadat Harian" (SC 83).

Ibadah harian disusun sedemikian rupa sehingga seluruh kurun hari dan malam disucikan dengan pujian kepada Allah, kegiatan ini dilaksanakan oleh para Imam, orang lain yang atas ketetapan gereja maupun umat beriman (bdk SC 84). "Maka dari itu, semua yang mendoakan Ibadah Harian menunaikan tugas gereja, maupun ikut serta dalam kehormatan tertinggi mempelai Kristus. Sebab seraya melambungkan pujian kepada Allah mereka berdiri di hadapan tahta Allah atas nama Bunda Gereja" (SC 85).

"Kecuali itu sebagai doa resmi Gereja Ibadah Harian menjadi sumber kesalehan dan membekali doa pribadi. Oleh karena itu para imam dan semua orang lain yang ikut mendaras Ibadat Harian diminta dalam Tuhan, supaya dalam melaksanakannya hati mereka berpadu dengan apa yang mereka ucapkan. Supaya itu tercapai dengan lebih baik, hendaknya mereka mengusahakan pembinaan yang lebih mendalam tentang Liturgi dan Kitab Suci, terutama mazmur-mazmur" (SC 90).

Dengan memanjatkan ibadah harian kita menunjukkan wajah Gereja yang berdoa. Doa-doa dalam ibadah harian adalah doa-doa yang diinspirasikan dari Roh Kudus, karena berasal dari teks kitab suci, khususnya Mazmur Daud.

Penjelasan yang indah mengenai ibadah pagi dapat dilihat di puji syukur sebelum nomor 29 pada bagian ibadat pagi sedangkan penjelasan mengenai ibadat sore dapat dilihat pada bagian sebelum nomor 51 pada puji syukur pada bagian ibadat sore.

Ibadah Harian merupakan suatu tugas kehormatan, dimana kita [saya dan anda] bersama-sama dengan seluruh Gereja memanjatkan doa di hadapan Tahta Allah (bdk SC 85).

Asal muasal Doa ofisi dilihat dari Kitab Suci dan Sejarah:

  1. Contoh dari Yesus dan kitab suci yang juga menunjukkan adanya doa pada jam-jam tertentu: "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Mrk 1:35)

  2. "TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." (mazmur 5:3)

  3. "ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi." (Luk 4:42)

  4. "Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang..." (1 Raja 18:36)

  5. "Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang." (Mzm 141:2)

  6. "inilah kurban petang sejati yang diwariskan oleh Tuhan, penyelamat, waktu sore ketika sedang mengadakan perjamuan dengan para rasul untuk memulai misteri suci Gereja [ekaristi]" (Puji Syukur, Pengantar ibadah sore, hal 51)

  7. "Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ." (Mat 14:23)

  8. Diambil alih dari kebiasaan umat Israel berdoa. Kebiasaan ini diambil alih oleh gereja, sehingga memiliki sifat khas (bisa dilihat dari kutipan PL di atas dan keluaran 29:38-42 dan Bilangan 28:3-8). Umat Israel pada masa pembuangan juga memiliki kebiasaan berdoa pada jam-jam tertentu (lihat daniel 6:10;6:13)

  9. Pada mulanya, ibadah harian (ofisi) dilaksanakan bersama-sama pada gereja atau pada komunitas tertentu [biara], tetapi karena sibuknya para petugas gereja, sehingga Gereja Barat mengembangkan breviarium (=brevir,brief,singkat) yaitu bentuk singkat ibadah harian untuk didoakan sendiri [walaupun dapat didoakan dalam komunitas]. Ibadah harian ada pada Gereja Katolik [Barat dan Timur] serta Gereja-Gereja Ortodoks.

  10. Ofisi singkat seperti ofisi singkat st. Perawan Maria dikembangkan bagi mereka yang tidak terikat kewajiban mendoakan ofisi akan tetapi hendak mendoakan ofisi tsb dengan intensi tertentu dalam hal ini memohon pertolongan Maria. Ofisi singkat dikembangkan berdasarkan brevir, itulah mengapa ofisi singkat juga menjadi bagian dari doa resmi gereja.

Untuk Memulai mendaraskan Ibadah Harian, maka ada tiga cara yang dapat dilakukan:

  1. Mendaraskan Ibadah Harian menggunakan struktur Ibadah Harian dari Puji Syukur (Ada Ibadah Pagi, Sore dan Penutup)

  2. Menggunakan Ofisi Singkat St. Perawan Maria yang mudah untuk digunakan dan dapat ditemukan di toko buku terdekat ditempat anda (mis: Gramedia, Gunung Agung, dan sejenisnya) dan Toko Buku Rohani Katolik.

  3. Menggunakan Buku Ibadah Harian, Ofisi baru menurut Ritus Roma. Buku ini digunakan oleh Para Biarawan dan Biarawati serta merupakan doa wajib bagi para klerus. Buku ini juga dapat digunakan oleh siapapun yang tertarik untuk mendaraskan ibadah harian. Untuk memperolehnya ada dapat mencari di toko buku rohani Katolik yang terdekat sampai yang terjauh (Mis: Toko Buku Obor, Lumen, Dioma, dll), karena cukup langka bukunya (tidak banyak dicetak). Untuk saat ini saya merekomendasikan untuk membeli di Toko Buku Lumen 2000 Kompleks Shekinah di Duta Merlin Blok B. No 41-43, Telp 6343335 karena mereka masih memiliki stok beberapa buku Ibadah Harian.

Semoga berguna untuk menambah pengetahuan kita akan kekayaan iman dari Gereja Katolik. Ad Maiorem Dei Gloriam (Untuk Kemuliaan Allah yang lebih besar)

http://www.bukumisa.co.cc/public_html/ibadat_harian/index.html

Apa itu Litani?


Jika kamu pernah bercerita tentang seseorang yang amat kamu hormati, dan kamu menyebutkan segala sifat-sifat baiknya, kamu telah belajar ide dasar litani. Ketika kamu menggambarkan seseorang yang kamu kasihi dan kagumi, kamu ingin mengatakan segala hal mengagumkan yang dapat kamu pikirkan tentang orang yang kamu kagumi itu.

Ketika kamu mendaraskan sebuah litani Katolik, sesungguhnya kamu sedang mengatakan kepada Tuhan, atau Bunda Maria, atau para kudus (Santa / Santo) (tergantung kepada siapa litani itu ditujukan), “Engkau sungguh mengagumkan! Engkau sungguh kudus! Engkau melakukan begitu banyak perkara besar, dan aku ingin menjadi sepertimu. Bantulah aku ke surga.”


BAGAIMANA SEBUAH LITANI DISUSUN?

Kata `litani' berasal dari bahasa Latin `litania', `letania'. Artinya suatu bentuk doa tanggapan yang meliputi serangkaian seruan atau permohonan, mengenai suatu subyek utama atau suatu tema suci utama.

Permohonan kepada Allah: Litani biasanya mempunyai pola yang sama. Litani diawali dengan “Kyrie eleison,” dalam bahasa Latin atau “Tuhan kasihanilah kami” dalam bahasa Indonesia, seperti yang biasa kita ucapkan dalam setiap Misa. Kemudian, kita memohon belas kasihan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, misalnya: “Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.”

Seruan: permohonan kepada Allah dilanjutkan dengan pokok litani yang utama yaitu seruan kepada siapa litani ditujukan. Setiap seruan dimaksudkan untuk memujinya dengan berbagai macam ungkapan yang menjadikan orang itu patut dikagumi. Sebagai contoh, jika kamu menuliskan sebuah litani untuk seorang olahragawan terkenal, mungkin kamu akan menuliskan hal-hal seperti, “Hidup tim kita,” “Jayalah sang pelatih,” “Penjaga gawang yang hebat,” “Si Pencetak gol kemenangan,” dan lain sebagainya.

Tanggapan: Setiap seruan dijawab dengan suatu tanggapan, seperti “doakanlah kami.” Tanggapan tersebut tetap sama untuk hampir semua atau bahkan seluruh seruan dalam litani. Karena itulah litani termasuk dalam “doa tanggapan”, sama seperti “Doa Umat” dan “Mazmur Tanggapan” dalam Misa Kudus.

Jika kamu membandingkan beberapa litani yang berbeda, perhatikanlah perbedaan dalam memberikan tanggapan atas seruan litani; tanggapan litani bergantung kepada siapa litani itu ditujukan. Tanggapan atas seruan kepada Tuhan biasanya, “Kasihanilah kami,” sementara tanggapan atas seruan kepada Bunda Maria atau para kudus biasanya, “doakanlah kami”.

Aneka Permohonan: Seringkali, dalam litani yang lebih khidmat, atau dalam litani kepada Tuhan, setelah seruan ditambahkan aneka permohonan. Kadangkala aneka permohonan itu dimaksudkan untuk memohon berbagai rahmat serta berkat, yang dijawab dengan tanggapan “Kami mohon kepada-Mu, dengarkanlah kami” atau kadangkala umat beriman memohon kepada Tuhan untuk dibebaskan dari segala kejahatan, baik rohani maupun jasmani (misalnya dosa, perang, dan sebagainya).

Penutup: Setelah seruan (dan aneka permohonan), litani dilanjutkan dengan serangkaian tiga seruan kepada Anak Domba Allah. Dan yang terakhir, litani selalu ditutup dengan sebuah doa singkat.


BAGAIMANA MENGGUNAKAN LITANI UNTUK BERDOA?

Litani terutama cocok untuk didoakan dalam kelompok, karena litani biasa menggunakan tanggapan-tanggapan sederhana yang mudah diingat semua orang, seperti “doakanlah kami” atau “kasihanilah kami”. Pemimpin perlu memberitahukan kepada para anggota kelompoknya kata-kata tanggapan sebelum doa litani dimulai. Jika kalian mendaraskan litani dalam kelompok, kalian dapat saling bergantian mendaraskan seruan, sementara para anggota lainnya menjawab dengan tanggapan litani.

Setiap litani, baik itu ditujukan kepada Yesus, Bunda Maria, atau seorang santa / santo, merupakan suatu meditasi yang indah. Jika kamu mengalami kesulitan dalam berdoa atau bermeditasi, dan kamu tidak tahu bagaimana harus memulainya, kamu dapat mendaraskan beberapa seruan dari litani kesukaanmu dan menggunakannya sebagai bahan meditasi atau renungan, yaitu dengan menggunakan seruan-seruan itu untuk memperoleh ide-ide untuk berdoa. Mungkin kamu dapat mendaraskan sebuah litani setiap pagi: gunakan litani yang berbeda setiap hari, pilihlah dua atau tiga seruan dari litani yang kamu daraskan itu untuk diucapkan pada setiap kesempatan di sepanjang hari itu.


Contoh sebuah Litani:
LITANI HATI YESUS YANG MAHAKUDUS *

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, + kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,
Allah Roh Kudus,
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,
Hati Yesus yang mahakudus, ...... + kasihanilah kami
Hati Yesus, Putra Bapa kekal, ...... +
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan, ...... +
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud, ...... +
Hati Yesus yang mahamulia, ...... +
Hati Yesus, bait kudus Allah, ...... +
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi, ...... +
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga, ...... +
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala, ...... +
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih, ...... +
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih, ...... +
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan, ...... +
Hati Yesus yang amat patut dipuji, ...... +
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati, ...... +
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan, ...... +
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya, ...... +
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa, ...... +
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami, ...... +
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal, ...... +
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih, ...... +
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu, ...... +
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian, ...... +
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami, ...... +
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan, ...... +
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami, ...... +
Hati Yesus yang taat sampai mati, ...... +
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak, ...... +
Hati Yesus, sumber segala penghiburan, ...... +
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami, ...... +
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami, ...... +
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa, ...... +
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu, ...... +
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau, ...... +
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,...... +

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, ..... sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, ...... kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, ...... kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.




sumber : "What are Litanies?"; Catholic Youth Networking; http://catholicyouth.freeservers.com
* Doa-Doa Devosi kepada Yesus Kristus, Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI; 1992
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Angelus


Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan” Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Di Italia, Doa Kemuliaan ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik “Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.” Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:


DOA RATU SURGA

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria ....

Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.

Salam Maria ....

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.


DOA RATU SURGA
(dalam Masa Paskah)

Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!

Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.



Justify Full
sumber : 1. Kartu Doa Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya; 2. News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com; disesuaikan dengan buku Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Senin, 04 April 2011

Primat St Petrus

oleh: Romo William P. Saunders *
Seorang teman Protestan dan saya berdebat mengenai apakah Yesus sesungguhnya menjadikan Petrus sebagai paus pertama. Saya mengutip Matius 16, tetapi teman saya mempunyai tafsiran lain atas ayat tersebut. Bagaimana pendapat anda?
~ seorang pembaca di Falls Church

Dalam tradisi Katolik, dasar jabatan paus sungguh kita temukan terutama dalam Matius 16:13-20. Di sana dikisahkan Yesus bertanya, Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Para rasul menjawab, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

St Petrus, yang waktu itu masih dikenal sebagai Simon, menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Kristus tahu bahwa jawaban ini berasal dari Allah, Bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”

Karena jawabnya ini, Kristus berkata kepada Petrus, pertama, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Perubahan nama itu sendiri, dari Simon menjadi Petrus, menyatakan bahwa rasul tersebut dipanggil untuk suatu peran kepemimpinan yang istimewa; ingat bagaimana nama Abram diubah menjadi Abraham, atau Yakub menjadi Israel, ataupun Saulus menjadi Paulus, ketika masing-masing dari mereka dipanggil untuk mengemban suatu peran kepemimpinan yang istimewa di antara umat Allah.

Kata “batu karang” juga mengandung makna istimewa. Di satu pihak, “batu karang” merupakan ungkapan bangsa Semit (termasuk di dalamnya adalah bangsa Yahudi dan Arab) untuk menunjukkan dasar yang kokoh di mana suatu komunitas akan dibangun. Sebagai contoh, Abraham dianggap sebagai “batu karang” sebab ia adalah bapa bangsa Yahudi (dan kita juga menganggapnya sebagai bapa dalam iman) dan dengan siapa Allah mengadakan perjanjian-Nya.

Di lain pihak, tak seorang pun kecuali Allah disebut secara istimewa sebagai “batu karang”, juga nama itu tak pernah layak dikenakan kepada siapa pun kecuali kepada Tuhan. Sebagai contoh, dalam Mazmur 62, kita berdoa, Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku. Memberi nama “batu karang” kepada Petrus menyatakan bahwa Kristus mempercayakan kepadanya suatu wewenang istimewa, suatu wewenang yang ambil bagian dalam DiriNya dan mewakili DiriNya Sendiri.

Sebagian pihak yang anti-paus berusaha mempermainkan kata-kata mempergunakan teks Injil asli berbahasa Yunani, di mana kata jantan untuk batu karang adalah “petros,” berarti “sebongkah batu karang kecil yang dapat dipindahkan,” menunjuk pada Petrus. Sementara kata betinanya adalah “petra,” berarti “sebuah batu karang besar yang tak dapat dipindahkan,” menunjuk pada pondasi Gereja. Namun demikian, dalam bahasa Aram, bahasa yang dipergunakan Yesus dan yang diyakini sebagai bahasa asli Injil Matius, kata “kepha”, artinya “batu karang”, dipergunakan bagi keduanya tanpa pembedaan gender ataupun perbedaan arti. Masalah gender muncul ketika menterjemahkan teks dari bahasa Aram ke bahasa Yunani dan menggunakan bentuk yang tepat untuk mengubah kata jantan Petrus atau kata betina Gereja.

“Alam maut” juga merupakan suatu ungkapan Semit yang menarik. Di sini, ungkapan ini menunjuk pada kekuatan-kekuatan yang melawan apa yang didirikan Kristus, yaitu Gereja. Yesus menempatkan St Petrus dan jabatannya begitu dekat dengan DiriNya Sendiri hingga ia menjadi suatu kekuatan yang kelihatan untuk melindungi Gereja dan menghalau kekuatan setan.

Kedua, Yesus mengatakan, Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.” Dalam Perjanjian Lama, orang “nomor dua” dalam kerajaan selalu diserahi kunci. Dalam Yesaya 22:19-22 kita dapati kisah tentang Elyakim, kepala istana Raja Hizkia (2 Raja-raja 18:17 dst), kepada siapa diserahkan kunci rumah Daud. Sebagai tanda jabatannya, ia yang memegang kunci mewakili raja, bertindak dengan wewenangnya, dan harus berbuat sesuai kehendak raja.

Di samping itu, dalam Perjanjian Baru, dalam Kitab Wahyu, Yesus memegang kunci Surga, Neraka dan Api Penyucian, Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka…” (Wahyu 3:7) dan Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Wahyu 1:17-18). St Petrus ambil bagian dalam wewenang yang menembus hingga ke dunia baka.

Terakhir, Yesus mengatakan, Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Ini adalah istilah rabbinic. Seorang rabbi dapat mengikat, memaklumkan suatu perbuatan sebagai terlarang atau menjatuhkan hukuman ekskomunikasi kepada seorang karena suatu dosa berat; atau, seorang rabbi dapat melepaskan, memaklumkan suatu perbuatan sebagai diperkenankan atau memulihkan seorang pendosa yang dikenai ekskomunikasi ke dalam komunitas. Di sini, Yesus mempercayakan suatu wewenang istimewa kepada St Petrus untuk melestarikan, menafsirkan serta mengajarkan kebenaran-Nya.

Wewenang ini dipertegas setelah kebangkitan, ketika Yesus menampakkan diri kepada para rasul di Danau Tiberias (atau Galilea) (bdk. Yoh 21:1-19). Di hadapan para rasul yang lain, Yesus bertanya tiga kali kepada St Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” yang dijawab St Petrus dengan, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Dan setelah setiap jawaban St Petrus, Yesus berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Di sini, Kristus menegaskan peran St Petrus sebagai pemimpin gembala Gereja. Di akhir perikop, Kristus menyatakan bagaimana St. Petrus akan wafat, dan lalu berkata kepada St Petrus, “Ikutlah Aku.”

Sebab itu, St Petrus dan masing-masing penerusnya mewakili Kristus di dunia ini sebagai Vicar Kristus dan memimpin kawanan umat beriman Gereja menuju Kerajaan Surga. Pemahaman atas Matius 16 dan Yohanes 21 ini tak tersangkal hingga para pemimpin Protestan ingin mensahkan penolakan mereka terhadap wewenang paus dan jabatan paus. Bahkan Gereja-gereja Orthodox mengakui paus sebagai penerus St Petrus; tetapi, mereka tidak mengakui primat yurisdiksinya atas Gereja semesta, melainkan hanya menganugerahinya kedudukan sebagai “yang tertinggi di antara yang sederajat.”

Lebih lanjut, peran St Petrus dalam Perjanjian Baru meneguhkan keyakinan Katolik mengenai kepausan dan apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 16. Petrus menduduki posisi utama di antara para rasul. Petrus selalu disebutkan pertama kali (Mat 10:1-4; Mrk 3:16-19; Luk 6:14-16; Kis 1:13) dan terkadang sebagai satu-satunya yang disebutkan (Luk 9:32). Ia berbicara atas nama para rasul (Mat 18:21; Mrk 8:28; Luk 12:41; Yoh 6:69). Apabila Kristus memilih tiga orang dari para rasul-Nya untuk peristiwa-peristiwa khusus, seperti Trasfigurasi, Petrus selalu dalam urutan pertama. Kristus memilih perahu St Petrus sebagai tempat di mana Ia mengajar. Pada hari Pentakosta, St Petrus yang berkhotbah di hadapan orang banyak dan memaklumkan misi Gereja (Kis 2:14-40). Dialah yang pertama kali mengadakan mukjizat penyembuhan (Kis 3:6-7). St Petrus juga yang menerima wahyu bahwa kaum kafir harus dibaptis (Kis 10:9-48) dan berada di pihak St Paulus menentang perlunya sunat (Kis 15). Di akhir hidupnya, St Petrus disalibkan, tetapi, dalam kerendahan hatinya, ia minta agar disalibkan terbalik, dengan kepala di bawah.

Sebagai orang Katolik kita percaya bahwa wewenang yang diberikan kepada St Petrus tidak berakhir dengan berakhirnya hidup St Petrus, melainkan diwariskan kepada para penerusnya. Tulisan-tulisan kuno menegaskan keyakinan ini. St Ireneus (wafat thn 202) dalam “Adversus haereses” menggambarkan bagaimana Gereja di Roma dibangun oleh St Petrus dan St Paulus, menelusuri suksesi jabatan dari St Petrus kepada Linus, Kletus (disebut juga Anakletus) dan seterusnya hingga keduabelas penerus sampai ke jamannya, Paus Eleutherius. Tertulianus (wafat thn 250) dalam “De praescriptione haereticorum” menegaskan gagasan yang sama, begitu pula Origen (wafat thn 254) dalam “Komentar-komentar mengenai Yohanes, St. Siprianus dari Kartago (wafat thn 258)” dalam “Persatuan Gereja Katolik”, dan masih banyak yang lainnya.

Wewenang kepausan menjadi semakin besar setelah disahkannya kekristenan, teristimewa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi dan timbulnya kekacauan politik. Gereja kita boleh berbangga atas garis tak terpatahkan suksesi St Petrus yang adalah Vicar Kristus. Patutlah kita senantiasa ingat bahwa salah satu gelar resmi paus, pertama kali dikenakan oleh Paus Gregorius Agung (wafat tahun 604) adalah “hamba dari para hamba Tuhan.” Sementara kita merenungkan jawaban di atas, baiklah kita kenangkan Bapa Suci kita, Paus Benediktus XVI, dan berdoa bagi ujud-ujudnya.

* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and dean of the Notre Dame Graduate School of Christendom College.
sumber : “Straight Answers: Peter's Primacy” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2005 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

Saya dan Ajaran Gereja 2

Saya dan Ajaran Gereja 2
APA ITU BALAS DENDAM? Balas dendam dapat didefinisikan sebagai “memberi hukuman sebagai balas atas luka atau nista.” Selama ribuan tahun manusia melakukan balas dendam atas luka-lukanya. Kadang-kadang tindakan balas dendam ini lebih parah dari perbuatan asalnya. Sebagai contoh, seseorang dapat membunuh orang lain hanya karena diremehkan atau dikritik. Perjanjian Lama mengajarkan umatnya untuk membatasi tindakan balas dendam pada “mata ganti mata dan nyawa ganti nyawa,” dengan kata lain tidak membalas lebih dari yang dilakukan orang kepadanya.

Yesus mengajarkan bahwa segala bentuk balas dendam itu salah. “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. (Mat 5:38-39). Yesus menghendaki, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Hal pertama yang diinginkan oleh sebagian besar orang adalah membalas melukai - tetapi itu bukan Jalan Kristus. Kita memang harus mencari keadilan dan mempertahankan diri, tetapi jangan pernah kita bertindak karena terdorong hasrat untuk membalas dendam.

sumber : Romo Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


Mengampuni MENGAPA SAYA HARUS MENGAMPUNI? Jika seseorang mencuri barang yang kita sayangi, mengejek kita atau dengan sengaja menjatuhkan buku-buku kita dari meja, maka kita akan marah. Jika seseorang itu melakukan ketiga-tiganya, kita akan sangat marah. Jika ia melakukan ketiga-tiganya dalam satu hari, baiklah, ia harus berhati-hati menghadapi kita. Sekarang ini, kemarahan bagaikan sebuah gunung berapi yang siap meledak. Kemarahan meledak di mana-mana. Seolah-olah kita tidak dapat menghadapi situasi yang mengecewakan kita, selain dengan menjadi marah dan berusaha membalas. Kemarahan dalam satu jiwa saja akan mempengaruhi kekudusan Gereja secara menyeluruh. Semua orang dalam Gereja menderita jika bahkan satu orang saja tidak mau mengampuni.

Mengampuni bukan berarti melupakan, tidak marah, tidak membela diri. Mengampuni lebih dari sekedar itu. Mengampuni berarti membiarkan kekudusan, kelemahlembutan dan cinta Tuhan menjadi demikian kuat dalam hati kita sehingga kita dapat melangkah lebih maju: penuh belas kasihan, dan bukannya meledak dalam amarah; mengutamakan keadilan dan kemurahan hati, dan bukannya dengki serta balas dendam. Mengampuni berarti mendoakan orang yang menyebabkan kita marah.

Marah seringkali tidak menyelesaikan persoalan sama sekali, banyak kali malahan memperburuk keadaan. Memusatkan diri pada tujuan yang lebih mulia dan berusaha mencapai tujuan itu, akan memberikan hasil yang lebih baik. Sebagai contoh, marah atas apa yang dikatakan seorang teman kepadamu dapat menjadikan kalian saling bermusuhan. Daripada menjadi marah, kamu dapat membantu temanmu itu untuk bersikap lebih baik. Dengan demikian mengampuni menjadi salah cara untuk mempererat persahabatan. Memang lebih mudah menjadi marah. Tetapi jalan termudah belum tentu sesuai dengan jalan Kristus. Mengampuni menjadikan kita seperti Yesus. Kita hanya bisa mengampuni jika kita menerima rahmat Tuhan yang kita terima melalui doa. Jika kita mengampuni sesama kita, kita tahu bahwa Tuhan akan mengampuni kita juga.

sumber : My Friend; St. Thomas Corner; www.daughtersofstpaul.com/myfriend

Yesus tinggal dalam TabernakelAPA ITU TABERNAKEL? Kata “Tabernakel” berasal dari bahasa Latin yang berarti “kemah”. Pada mulanya istilah “Tabernakel” digunakan untuk menyebut Kemah Pertemuan yang didirikan Musa di Gunung Sinai. Bangsa Israel adalah bangsa pengembara, mereka mengembara tanpa mempunyai tempat tinggal tetap. Oleh karena itu mereka membutuhkan Rumah Allah yang mudah dibawa sehingga mereka dapat “membawa” Tuhan bersama mereka. Ketika Salomo membangun Bait Allah di Yerusalem, istilah “Tabernakel” digunakan untuk menyebut bangunan tersebut. Namun demikian, Bait Allah yang dibangun Salomo dianggap sebagai Rumah Allah yang tidak sempurna karena dibangun oleh tangan-tangan manusia.

Penulis Kitab Ibrani mengajarkan bahwa Yesus telah memasuki Rumah Allah yang sempurna di surga, karena Ia telah mempersembahkan kurban yang sempurna yang menggantikan semua korban yang lain. Sekarang kita menggunakan istilah “Tabernakel” untuk menyebut Rumah Allah tempat menyimpan Sakramen Mahakudus. Yaitu sebuah model dari “kemah” teragung di mana kelak kita akan tinggal bersama Allah untuk selamanya.

sumber : Romo Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

APA ITU “BULLA?” Di waktu lampau, sebagian besar orang tidak dapat membaca ataupun menulis. Banyak yang bahkan tidak dapat menuliskan nama mereka sendiri. Kadang kala, mereka akan membubuhkan suatu “tanda” sebagai tanda tangan mereka. Apabila seseorang hendak mengeluarkan dokumen-dokumen penting, ia akan minta seorang juru tulis untuk menuliskan perkataan mereka.

Oleh sebab tanda-tanda sederhana itu mudah dipalsukan, maka dokumen-dokumen yang sungguh penting biasanya “dimeterai” dengan cincin stempel yang dikenakan hanya oleh pemiliknya. Cincin stempel ditekankan pada gumpalan tanah liat, atau lilin cair, atau timah berbentuk koin yang ditempelkan pada dokumen. Obyek yang ditempelkan ini disebut “bulla” dalam bahasa Yunani.

Paus seringkali menulis surat-surat penting mengenai berbagai macam topik seputar iman dan moral. Sebagian besar yang paling penting di antara dokumen-dokumen ini disebut Bulla. Sebagian dari Bulla Paus telah mengubah sejarah dunia. Pada abad keduabelas, Paus Adrianus IV (satu-satunya Paus yang berasal dari Inggris) menulis sebuah bulla yang disebut Laudabiliter yang memberikan hak kepada raja Inggris untuk memiliki Irlandia. Kita masih merasakan dampaknya hingga sekarang. Banyak yang sekarang menyatakan bahwa dokumen tersebut palsu belaka. Jika ingin tahu lebih banyak mengenainya, buka saja situs resmi Vatican.

sumber : Romo Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Apakah Gerejamu adalah Gereja yang didirikan oleh Kristus?

oleh: Romo Francis J. Peffley


33 MASEHI

Yesus Kristus mendirikan Gereja-Nya pada tahun 33 Masehi dengan mengajarkan:

1. TRITUNGGAL MAHAKUDUS:
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.” (1Yoh 5:7)

2. INKARNASI:
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita...” (Yoh 1:14)

3. KEILAHIAN KRISTUS:
“Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?” Jawab Yesus: “Akulah Dia ....” (Mrk 14:61-62) “... Allahmu akan datang... Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yes 35:4)

4. PENEBUSAN:
“Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.” (Ibr 9:12)

5. GANJARAN ATAU HUKUMAN:
“Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Mat 25:34, 41)

6. BAPTIS:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ” (Mat 28:19)

7. PENGUATAN:
“Setibanya di situ kedua rasul itu (Petrus dan Yohanes) berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.” (Kis 8:14-17)

8. KOMUNI KUDUS:
“Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (1 Kor 11:24) “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Kor 11:27) “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” (Yoh 6:53)

9. TOBAT (PENGAKUAN DOSA):
“Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:22-23)

10. PENGURAPAN ORANG SAKIT:
“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.” (Yak 5:14-15)

11. IMAMAT:
“Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.” (Kis 14:23)

12. PERKAWINAN:
“Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.” (1 Kor 7:10-11)

13. SIMON PETRUS SEBAGAI KEPALA GEREJA-NYA:
“Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat 16:18-19)

14. SEPULUH PERINTAH ALLAH:
“Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” (Mat 19:17)

15. PERLUNYA IMAN DAN PERBUATAN BAIK:
“Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?” (Yak 2:14) “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yak 2:26)


TEST

Yesus Kristus Mendirikan Satu Gereja

Aku akan mendirikan jemaat-Ku.” - BUKAN JEMAAT-JEMAAT-KU (Mat 16:18)
... mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Yoh 10:16)


Apakah itu Gerejamu?

Pertimbanganmu sendiri yang akan memberi penerangan kepadamu.

“... dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Gereja) (Mat 16:18)


TAHUN: 33-100-200-300-400-500-600-700-800-900-1000-1100-1200-1300-1400-1500-1600-1700-1800-1900-2000-SEKARANG


Gereja-gereja yang tidak didirikan oleh Kristus!

Kenapa? TERLAMBAT 1500 tahun!

Gereja:
Didirikan oleh:
1.
Lutheran
Martin Luther, 1520
2.
Episcopalian
Henry VIII, 1534
3.
Presbyterian
John Calvin, 1536
4.
Congregationalists
Robert Brown, 1550
5.
Baptists
John Smyth, 1612
6.
Methodist
John Wesley, 1739
7.
Latter Day Saints (Mormons)
Joseph Smith, 1830
8.
Christian Scientist
Mary Eddy, 1866
9.
Adventist
William Miller, 1830
10.
dan lain-lain sekte
(Nama dan tahun dari Encyclopedia Britanica)


SEKARANG
Sekarang Gereja-Nya Harus Mengajarkan
Ajaran-ajaran yang Sama dengan tahun 33 Masehi

Apakah Gerejamu Mengajarkan:

1.
TRITUNGGAL MAHAKUDUS?
2.
INKARNASI?
3.
KEILAHIAN KRISTUS?
4.
PENEBUSAN?
5.
GANJARAN ATAU HUKUMAN?
6.
BAPTIS?
7.
PENGUATAN?
8.
KOMUNI KUDUS?
9.
TOBAT (PENGAKUAN DOSA)?
10.
PENGURAPAN ORANG SAKIT?
11.
IMAMAT?
12.
PERKAWINAN?
13.
SIMON PETRUS SEBAGAI KEPALA GEREJA-NYA?
14.
SEPULUH PERINTAH ALLAH?
15.
PERLUNYA IMAN DAN PERBUATAN BAIK?

Jika demikian, maka Gerejamu adalah
Gereja yang didirikan oleh Kristus!


sumber : “The Test: to determine if your Church is the one founded by Christby Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley
ayat-ayat Kitab Suci: dikutip dari ALKITAB; copyright Lembaga Alkitab Indonesia
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.”

Kamus Indonesia