Kalender Liturgi

Jumat, 28 Mei 2010

Sejarah Gereja Katolik di Indonesia

http://forum.detik.com/showthread.php?t=80470&styleid=10..

11th January 2009, 12:13
numpang_lewat's Avatar
numpang_lewat numpang_lewat is offline
Mania Member
Join Date: Oct 2008
Location: di mana kau mengingatku, di situ aku ada....
Posts: 1,126
numpang_lewat is a celebritynumpang_lewat is a celebrity
Post Sejarah Gereja Katolik di Indonesia

Artikel ini diambil di sini
Quote:
Sejarah Gereja Katolik di Indonesia


Era Portugis
Di Indonesia, orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku pada tahun 1534. Ketika itu pelaut-pelaut Portugis baru menemukan pulau-pulau rempah itu dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.

Era VOC
Sejak kedatangan dan kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Indonesia tahun 1619 - 1799, akhirnya mengambil alih kekuasaan politik di Indonesia, Gereja Katolik dilarang secara mutlak dan hanya bertahan di beberapa wilayah yang tidak termasuk VOC yaitu Flores dan Timor.

Para penguasa VOC beragama Protestan, maka mereka mengusir imam-imam Katolik yang berkebangsaan Portugis dan menggantikan mereka dengan pendeta-pendeta Protestan dari Belanda. Banyak umat Katolik yang kemudian menjadi Protestan saat itu, seperti yang terjadi dengan komunitas-komunitas Katolik di Amboina.
Imam-imam Katolik diancam hukuman mati, kalau ketahuan berkarya di wilayah kekuasaan VOC. Pada 1924, Pastor Egidius d'Abreu SJ dibunuh di Kastel Batavia pada zaman pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, karena mengajar agama dan merayakan Misa Kudus di penjara.

Pastor A. de Rhodes, seorang Yesuit Perancis, pencipta huruf abjad Vietnam, dijatuhi hukuman berupa menyaksikan pembakaran salibnya dan alat-alat ibadat Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang pencuri baru saja digantung, lalu Pastor A. de Rhodes diusir (1646).

Yoanes Kaspas Kratx, seorang Austria, terpaksa meninggalkan Batavia karena usahanya dipersulit oleh pejabat-pejabat VOC, akibat bantuan yang ia berikan kepada beberapa imam Katolik yang singgah di pelabuhan Batavia. Ia pindah ke Makau, masuk Serikat Jesus dan meninggal sebagai seorang martir di Vietnam pada 1737.
Pada akhir abad ke-18 Eropa Barat diliputi perang dahsyat antara Perancis dan Britania Raya bersama sekutunya masing-masing. Simpati orang Belanda terbagi, ada yang memihak Perancis dan sebagian lagi memihak Britania, sampai negeri Belanda kehilangan kedaulatannya. Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Lodewijk atau Louis Napoleon, seorang Katolik, menjadi raja Belanda. Pada tahun 1799 VOC bangkrut dan dinyatakan bubar.

Era Hindia-Belanda
Perubahan politik di Belanda, khususnya kenaikan tahta Raja Lodewijk, seorang Katolik, membawa pengaruh yang cukup positif. Kebebasan umat beragama mulai diakui pemerintah. Pada tanggal 8 Mei 1807 pimpinan Gereja Katolik di Roma mendapat persetujuan Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia.

Pada tanggal 4 April 1808, dua orang Imam dari Negeri Belanda tiba di Jakarta, yaitu Pastor Jacobus Nelissen, Pr dan Pastor Lambertus Prisen, Pr. Yang diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama adalah Pastor J. Nelissen, Pr.

Gubernur Jendral Daendels (1808-1811) berkuasa menggantikan VOC dengan pemerintah Hindia Belanda. Kebebasan beragama kemudian diberlakukan, walaupun agama Katolik saat itu agak dipersukar. Imam saat itu hanya 5 orang untuk memelihara umat sebanyak 9.000 orang yang hidup berjauhan satu sama lainnya. Akan tetapi pada tahun 1889, kondisi ini membaik, di mana ada 50 orang imam di Indonesia. Di daerah Yogyakarta, misi Katolik dilarang sampai tahun 1891.

Van Lith
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, SJ yang datang ke Muntilan pada tahun 1896. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba 4 orang kepala desa dari daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi pelajaran agama. Sehingga pada tanggal 15 Desember 1904, rombongan pertama orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.

Romo van Lith juga mendirikan sekolah guru di Muntilan yaitu Normaalschool di tahun 1900 dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) di tahun 1904. Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu yayasan, yaitu Yayasan Kanisius. Para imam dan Uskup pertama di Indonesia adalah bekas siswa Muntilan. Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik berkembang pesat.

Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga dari enam calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan Alb. Soegijapranata, SJ.

Era Perjuangan Kemerdekaan
Albertus Soegijapranata menjadi Uskup Indonesia yang pertama ditahbiskan pada tahun 1940.
Tanggal 20 Desember 1948 Romo Sandjaja terbunuh bersama Frater Hermanus Bouwens, SJ di dusun Kembaran dekat Muntilan, ketika penyerangan pasukan Belanda ke Semarang yang berlanjut ke Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaja dikenal sebagai martir pribumi dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia.
Mgr. Soegijapranata bersama Uskup Willekens SJ menghadapi penguasa pendudukan pemerintah Jepang dan berhasil mengusahakan agar Rumah Sakit St. Carolus dapat berjalan terus.

Banyak di antara pahlawan-pahlawan nasional yang beragama Katolik, seperti Adisucipto,_Agustinus (1947), Ignatius Slamet Riyadi (1945) dan Yos Sudarso (1961).
Era Kemerdekaan

Kardinal pertama di Indonesia adalah Justinus Kardinal Darmojuwono diangkat pada tanggal 29 Juni 1967. Gereja Katolik Indonesia aktif dalam kehidupan Gereja Katolik dunia. Uskup Indonesia mengambil bagian dalam Konsili Vatikan II (1962-1965).
Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada 1970. Kemudian tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia. Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah dan DIY), Maumere (Flores) dan Dili (Timor Timur).
Kalo ada yang mo nambahin thx banget ya...
no saling menghina SARA mode-on, OK!

Ada tambahan nih...
Quote:
Originally Posted by otnamrak View Post
Saya memberi sub title itu karena kita lihat ya2san sekolah katholik sangant banyak di negeri ini bahakan bisa dibilang pioneer, Sebelum suatu daerah ada sekolah Negri yayasan katholik sudah masuk duluan.Ada suatu desa di daerah solo yang dulunya mayoritas beragama non katholik setelah beberapa tahun seluruh pendu2k disitu dibaptis menjadi agama katholik(100%).
Sampai sekarang pun yayasan2 katholik masih memberikan pelayanan sekolah diseluruh indonesia.
Jadi penyebarannya sangat terbantu dari sekolah2 katholik yang didirikan yayasan kanisius.
Quote:
Originally Posted by okok View Post
Pertama kali Katholik masuk di Maluku melalui bangsa Portugis, orang Indonesia (dulu belum ada Indonesia yah........) yang jadi Katholik pertama kali adalah Orang Maluku, seorang kepala kampung di Maluku Utara.

Trus Katholik berkembang di Maluku karena datangnya St Fransikus Xaverius di pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat. (apakah ada perlawan dari penduduk setempat gua gak tahu tapi gua rasa enggak ada perlawan karena St. Fransiskus Xaverius gak bawa tentara dan senjata apalagi duit buat nyogok)

Trus sejak datangnya VOC (biang koruptornya Indonesia) ajaran Katholik dilarang kecuali Flores dan Timor (karena itu kekuasaannya Portugis waktu itu)
trus banyak umat katholik diprotestan kan (sebab Belanda ketika itu beragama Protestan)
dan pastor-pastor katholik bekebangsaan Portugis diusir dan ada beberapa pastor diancam dibunuh malah dibunuh beneran.

trus pada pertengah abad 19 Belanda kalah sama Perancis (ketika itu Perancis dipimpin Napoleon Bonaparte) dan Indonesia yang waktu itu jajahan Belanda diserahkan ke Perancis dan peyebaran agama katholik diperbolehkan lagi walaupun tetap dipersulit. Penyebaran agama Katholik berkonsentrasi di Jawa Tengah.

Pas akhir abad 19 datang romo Van Lith ke Muntilan dan bikin sekolah 2x katholik di Muntilan (dan sekolah-sekolah ini jadi cikal bakalnya yayasan Kanisius) dan membaptis orang -orang perdesaan disana.

Trus pada thn 1911 Romo Van Lith bikin seminari (sekolah calon pastor) dan dari lulusan seminari ini Indonesia punya uskup pertama.

Trus pas jaman merebut kemerdekaan sampai jaman mempertahankan kemerdakaan (1942 s/d 1962) banyak orang katholik ikut berjuang bersama orang Indonesia lain untuk kemerdekaan Indonesia (gak kayak tuduhannya si Grail itu!!!!!!!!!!!)

trus pada thn 1967 Indonesia punya kardinal pertama dan dua kali Paus dari Vatikan berkunjung ke Indonesia kalau gak salah Paus Yohanes Paulus II ke Jakarta, Medan, Yogyakarta, Maumere(Flores), dan Dili (Timor-Timor)
Quote:
Originally Posted by palagan View Post
setahu saya ..... jika seseorang ingin memeluk agama katolik harus mendapatkan pelajaran agama dulu, dahulu, hingga setahun ..... hal ini yg membuat terkadang orang menjadi segan / enggan
jika ada pemeluk sesuatu agama lalu menjalani kehidupannya secara baik, karena taat pada ajarannya, dan kemudian ada orang lain yg terkesan trus ikut memeluknya ....... salahkah itu ?
penyebaran agama katolik di jawa sepertinya begitu, orang-orang belanda yg katolik waktu itu mereka santun, suka menolong, tertib, disiplin, mau belajar adat istiadat dan bhs jawa, mau bergaul dg siapa saja .... demikian lalu ada yg tertarik dg gaya hidup mereka dan akhirnya mengikuti juga agama mereka (katolik)
Quote:
Originally Posted by mafiakurakura View Post
setahu saya romo sandjaja bukan terbunuh akibat penyerangan belanda, tapi dibunuh oleh beberapa masyarakat sekitar.

Sendangsono
Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran
Sekilas ttg ibadat

Last edited by numpang_lewat; 7th April 2009 at 15:33.. Reason: nambahin doank...

Minggu, 23 Mei 2010

fbk 21 mei 2010

Melki Pangaribuan "Terpandai di antara Terbodoh dan Terbodoh di antara Terpandai"
Rendah Hati sprti Padi. Sadar bhw tingkat pengetahuan tanpa ada KASIH adlh sia-sia. IMANUEL

Jumat pukul 21:20 melalui Web Seluler · ·
Yoana Diah Wahyuni Anggraini
Yoana Diah Wahyuni Anggraini
Ada sih?? Tampaknya serius sekali kaw....hehe...
Jumat pukul 21:23 ·
Patricia Titian Rosari
Patricia Titian Rosari
Coba terapkan dlm diri kmu ya Melky.memiliki pengethuan bkn berarti sombong.ok
Jumat pukul 22:21 ·

Minggu, 16 Mei 2010

live in di Jakarta Selatan

Pengalaman 12 Mei 2010 dan 13 Mei 2010 di rumah Bapak Anton dan Ibu Bertha, perumahan Radio Dalam Jakarta Selatan.

Banyak hal yang dibicarakan, banyak hal yang dibagikan.
Saya mengikuti Misa HR Kenaikan Tuhan, 13 Mei 2010, di Gereja Santo Yohanes Penginjil - JakSel.

Bang Supir Bajaj (tidak tampak): Astuti, Heni, Bruder Roberto OFM (kiri-kanan)

Cuci piring setelah makan siang... Bruder Roberto OFM (berdiri) Irwan (jonkok)


Depan: Melki, Bapak Anton, Heni, Irwan, Br. Roberto OFM
Belakang: Ibu Bertha, Astusti


Nasehat:
Berdoa,
Berserah kepada Allah,
Mendengarkan orang lain,
Berjuang dan berelasi dengan banyak orang.

Terima Kasih Tuhan, perspektif tidak mungkin live in di Jakarta Selatan dapat digagalkan karena hanya KehendakMu yang harus Terjadi. Thanks Lord aku masih dalam jalur Gereja Katolik.

Terima Kasih atas berbagi pihak yang telah membantu keburaman rohaniku selama dua hari itu (12-13Mei 2010).

IMANUEL

SeMA FKIP untuk Lustrum 2010






Foto Bersama Pengurus SEMA FKIP 2009-2010 di Gedung G lantai 3.
14 Mei 2010

gaya bebas

formasi apa ya?

keren dan menarik...ekspresi pribadi

tanpa aturan si fotografer

semangat di dalam ruang kesekretariatan

Prinsip Hidup dan Karya

one determination: to God and the Young
Person World.
"..Kenyataan itu akan terwujud dalam satu tekad untuk Tuhan dan Orang Muda Dunia"
(sms 12 Mei 2010)


"BELAJAR dan ILMU PENDIDIKAN bagian SPIRITUALku!"


"Terima Proses, Tidak Protes, Tingkatkan Progres, Target Sukses"


Semua Menunggu Kita


IMANUEL

Kamus Indonesia