Kalender Liturgi

Jumat, 19 Desember 2008

E_Sos-Eko2

ELPIJI LANGKA


BULETIN SIANG, Minggu, 14/12/08 RCTI Jam 12.04 WIB menyampaikan
bahwa terjadinya kelangkaan Elpiji disebabkan
pengisian gas di balongan, cilacap, dan
beberapa depo pertamina yang sedang
dalam perbaikan infrastruktur;
pembuatan tangki timbunan yang besar.
"Keterlambatan infrastuktur pengisian
tabung gas 3kg maupun 12kg
berdampak terhadap kelambatan
investasi" ujar Yusuf Kalla.
Sementara itu, beberapa pedagang
harus berhenti berjualan. Dan harus
mengutang karena untuk menafkahi
keluarganya.

OPINI
Kelangkaan Gas Elpiji memang tidak membawa
pengaruh langsung pada saya. Pengaruh langsung tentu kepada
para pemakai gas elpiji, termasuk berdampak kepada ibu
saya yang biasa memasak.

Konversi minyak ke gas yang saya
rasa sangat terburu-buru oleh
pemerintah yang seolah-olah kejar
'target'. Target masa jabatan yang
tersisa setahun lagi. Dimana untuk
'unjuk gigi', bahwa kepemerintahan
SBY -JK memang ok dan mantap.

Tapi ternyata, infrastruktur pengisian
gas tidak memadai. Saya sangat
kecewa. Apalagi melihat keluh kesah
wong cilik, misalnya tukang baso dan
beberapa pedagang lainnya yang
sudah ikut konversi ke gas.

Saya hanya mengeluh dalam hati dan
berharap dalam kabar selanjutnya,
kapan berakhirnya kelangkaan ini.
Jika harus kembali ke minyak tanah,
"apa kata dunia?" meminjam logad
naga bonar 2

IMANUEL

E_Sos-Eko1


"KATA-KATANYA ...."

Belum lama ini pemerintah sudah 2 kali menurunkan harga BBM. "wong cilik sedikit senang sih." Tapi kalau melihat di beberapa SPBU Pertamina. Masih ada oknum-oknum yang membiarkan pengisian BBM mengunakan dirigen. Emangnya,
apakah tidak puas harga BBM diturunkan? atau mau menimbun BBM?.

Kejadian ini sudah berkali-kali terjadi, di SPBU Bungur, Bekasi Utara.
Foto diambil 18 Desember 2008.
Tolong ditindak tegaslah Pertamina. Kan percuma sudah dibuat larangan.

Yang pasti buat wong cilik melihat hal ini sangat memperhatinkan.
Semoga ketegasan pemerintah sungguh-sungguh bijaksana.
Dan harapan wong cilik mendapatkan BMM tidak disusahkan dan tidak direpotkan dengan mengantri lagi. Semoga.

IMANUEL

Senin, 15 Desember 2008

Epistula_Thanks to ... (4)

Thanks Lord ....

Paket Buku dari Bimas Katolik

Pagi 15 Desember 2008, Saya dapat sms dari Maya teman seangkatan. Maya memberitahukan untuk meminta buku Sejarah Gereja (kuliah Rm. Eddy) di DEPAG pusat.

Siangnya saya meluncur ke DEPAG pusat Jakarta (dekat KAJ).
saya tak lupa menulis daftar tamu, bertanya ke satpam dan menuju lift.
Saya menuju lantai 5(lima), sesampai di atas, saya bertanya-tanya dimana saya dapat meminta buku.
Saya disarankan menuju ke lantai empat bertemu Pak Tomas (BIMAS KATOLIK bagian Perguruan Tinggi). Saya pun menuruni tangga.

Saya bertemu Pak Tomas yang bersiap makan siang. Saya diminta untuk menfhoto copy KTP di lantai 3(tiga).
Saya pun bergegas dan mencopy KTP satu lembar saja.

Kembali di lantai empat saya harus menunggu karena karyawan sedang makan siang semua.
saya bermain games ular di tangga (bukan ular tangga).

kira-kira 40 menit menunggu saya pun kembali keruangan pak Tomas. saya dipersilakan duduk sambil menunggu beberapa hal mengenai prosedur pengambilan buku.

Selang beberapa menit buku dibawa satu per satu ke atas meja. saya binggung untuk apa sebanyak ini. saya pikir,"mana buku yang saya cari?. Tak ada satupun terlihat."

Saya diminta mengisi lembar formulir, dan mengisi buku-buku yang ada dihadapan saya. Saya berpikir lagi,"gila banyak banget ditulis, pake nama gue lagi."

Setelah mengisi saya berpamitan, tak lupa saya berterima kasih pada pak Tomas.
pak Tomas lalu mengarahkan saya kepada Pak Albertus. Pak Albertus yang sedang makan adalah kepala bagiannya.
Saya ingin bersalaman namun sayang tak bisa. "bau ikan..." ujar beliau.

Saya meminta plastik ke pak Tomas. Karena 12 buku tidak muat di dalam tas saya.
Saya diingatkan,"kalau mau minta buku datang lagi, biasanya akan ditanyakan dahulu buku yang pernah diminta. Gratis!."

"Busetttt....banyak banget mo dipresentasikan kesini...." ceplos saya.

Berikut buku-bukunya:
Etika Komunikasi, Haryatmoko
Etika Sosial, Jenny Teichman
Bersama Dia, Agustinus Gianto
God Spy, Juan Gomez - Junardo
Karya Lengkap Driyarkara
Menguak Injil-Injil Rahasia, Deshi Ramadhani
Menjadi Saksi Kristus, Franz Magnis-Suseno
Menuju Hidup Yang Lebih Ekaristis, Herman Musakabe
Menyeberangi Sungai Air Mata, Antonius Sumarwan
Pemimpin dan Krisis Multidimensi, Herman Musakabe
Psikologi Pendidikan, Sumadi Suryabrata
Wajahku Pribadiku, Mary Rebecca


Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih pemerintah melalui BIMAS DEPAG, terima kasih Pak Tomas dan Pak Albertus Triyatmojo SS, M.SI. yang telah melayani dengan baik.

Tuhan Memberkati. IMANUEL

Kamis, 11 Desember 2008

EPISTULA_Krisma7



Fomulir identitas peserta Sakramen Krisma

Dengan nama Penguatan(Santo pelindung) Stefanus

EPISTULA_Krisma6


Team Koor dan Persembahan

Terima Kasih atas peran serta teman-teman semua. Tidak ada ucapan selain TERIMA KASIH dan TUHAN YESUS MEMBERKATI.
Pada Perayaan Sakramen Krisma, tanggal 30 November 2008.
Di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Jalan Jend. Sudirman 51, Jakarta

EPISTULA_Krisma5



Pendamping Krisma_Stefanus Melki

Suster- Suster Pendamping Krisma (kiri: Sr. Susan,PI dan kanan: Sr. Klarentin,FSGM)
Stefanus Yoanes Melki Sahala Pangaribuan
30 November 2008
Di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Jalan Jend. Sudirman 51, Jakarta

EPISTULA_kata_Inspirasi


APA ITU EPISTULA?

Epistula adalah isteri seorang rasul. Ah, tidak juga. Itu hanya sekedar gurauan saja.
Epistula adalah surat. Beda antara epistula dan surat adalah epistula biasanya berisi tulisan yang cukup panjang dan sifatnya umum, tidak seperti surat atau memo biasa yang lebih bersifat pribadi. Epistula mirip seperti esei (karangan) - tulisan dimaksudkan untuk mengajarkan suatu topik yang serius. Jaman dulu banyak orang menulis epistula.

Epistula yang amat terkenal dapat kita temukan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Kebanyakan epistula itu ditulis oleh St. Paulus. Ia menuliskannya (atau mungkin mendiktekannya) untuk memberikan nasehat-nasehatnya kepada umat Kristen yang tinggal di kota Korintus, Yunani. Umat Kristen sangat menyukai nasehat-nasehat itu sehingga mereka membuat salinan surat-surat St. Paulus untuk disebarkan kepada umat Kristen yang lain. Biasanya epistula ditulis di atas gulungan papirus yang panjang. Pada awal surat perlu disebutkan nama penulis surat. Biasanya St. Paulus memulai epistulanya dengan puji-pujian dan doa bagi umat kepada siapa epistula itu ditujukan. Nasehat-nasehat St. Paulus masih tetap bermafaat untuk diterapkan pada masa sekarang. Bagaimana jika kita mulai membaca seluruh surat-suratnya?

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

EPISTULA_Tentang_KRISMA



Sakramen Penguatan

Oleh Romo Richard Lonsdale

MENGAPA SAKRAMEN PENGUATAN ITU PERLU?

Sakramen Penguatan merupakan langkah kedua menjadi seorang Katolik. Penguatan merupakan sakramen. Artinya, “bahasa isyarat” dari Tuhan. Bahasa isyarat seringkali berbicara lebih kuat dari bahasa-bahasa lain, karena bahasa isyarat sifatnya universal. Dalam sakramen, Tuhan mempergunakan benda-benda biasa seperti air, roti, minyak dan juga tindakan-tindakan tertentu untuk berbicara secara langsung kepada jiwa kita. Tidak seperti bahasa isyarat lainnya, bahasa isyarat Tuhan mempunyai kuasa untuk mengubah orang yang menerimanya.

Sakramen Penguatan merupakan yang pertama dari serangkaian sakramen yang disebut sebagai sakramen “pengurapan”. Sakramen-sakramen tersebut mempergunakan bahasa isyarat yang sama, yaitu pengurapan dengan minyak. Yang termasuk dalam sakramen “pengurapan” adalah: Sakramen Penguatan atau Krisma, Sakramen Pengurapan Orang Sakit dan Sakramen Imamat. Ketiga sakramen tersebut mempergunakan bahasa isyarat yang sama untuk mengatakan sesuatu yang berbeda.

Dalam Sakramen Baptis, kita disambut dalam persekutuan dengan Kristus. Dalam Sakramen Penguatan, kita disambut dalam persekutuan dengan suatu komunitas, yaitu Gereja Katolik. Di kebanyakan Gereja Katolik, seorang Uskup-lah yang memberikan isyarat penyambutan itu. Perkecualian terjadi apabila calon penerima sakramen adalah orang dewasa yang baru masuk Katolik. Maka, imam pembimbing yang menerimakan Sakramen Penguatan. Bapa Uskup atau imam menyatakan sambutannya dengan isyarat tangan yang artinya “kami menghormatimu, kami menyambutmu dalam keluarga Katolik.”

Bahasa isyarat “pengurapan minyak” dapat diumpamakan dengan memijat dengan balsem. Pijatan itu membersihkan, menenangkan serta menyembuhkan. Ketika kamu masih kanak-kanak, pernahkah ibumu menggosok dadamu dengan Vicks Vaporub ketika kamu pilek? Atau mungkin menggosok kakimu yang keseleo? Kamu akan segera merasa nyaman karena dua hal. Pertama, obat gosok itu meresap ke dalam kulitmu serta menghangatkan tubuhmu sehingga kamu merasa nyaman. Kedua, karena kamu menikmati sentuhan dari orang yang mengasihimu. Sama halnya dalam Sakramen Penguatan. Tuhan menyentuhmu dan menawarkan kesembuhan bagimu dari segala macam beban yang kamu pikul selama kamu tumbuh dewasa. Tuhan berkata kepadamu, "Aku tidak akan tinggal jauh darimu, Aku sungguh memperhatikan kamu karena kamu adalah pribadi yang berharga bagi-Ku."

Minyak Krisma Sakramen Penguatan mengundang Roh Kudus agar melindungi kita. Roh Kudus memberi kita kekuatan serta membimbing kita dalam menyempurnakan persatuan kita dengan Yesus melalui tubuh-Nya di dunia, yaitu Gereja. Roh Kudus membimbing kita bagaimana menjadi serupa dengan Kristus.

ASAL-USUL SAKRAMEN PENGUATAN

Apabila kamu memahami sakramen sebagai suatu “bahasa isyarat”, kamu juga dapat memahami bagaimana dan mengapa sakramen dapat mengadakan perubahan. Hal ini terutama tampak nyata dalam Sakramen Penguatan. Pesan yang hendak disampaikan melalui Sakramen Penguatan adalah “Tuhan menghormati kamu dan memberimu kekuatan menghadapi persoalan-persoalan yang berat.” Tuhan menyatakannya melalui beberapa cara. Upacara Sakramen Krisma merupakan salah satu di antaranya.

Penguatan yang pertama menggunakan tiga bahasa isyarat yang berbeda: angin, lidah api dan berkata-kata dalam bahasa asing. Peristiwa tersebut terjadi dalam suatu perayaan Yahudi kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Perayaan itu disebut Shavuot. Artinya “Minggu-minggu”. Shavuot dirayakan sekitar tujuh minggu sesudah Hari Raya Paskah Yahudi. Shavuot disebut juga Pentakosta, yang artinya “lima puluh hari”. Yaitu semacam perayaan untuk mengucap syukur dan untuk mengenang Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada bangsa Israel.

Biasanya, para rasul Yesus pergi ke Bait Allah untuk menyampaikan persembahan mereka. Tetapi, saat itu mereka takut kalau-kalau mereka ditangkap seperti Yesus. Karenanya, mereka bersembunyi di ruangan di mana Yesus merayakan Perjamuan Terakhir-Nya.

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kis 2: 1-4)

Ada juga kisah-kisah dalam Kitab Suci di mana orang secara tiba-tiba berubah. Perubahan tersebut selalu disertai dengan kobaran semangat, iman dan kesediaan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas iman, yaitu Gereja.

Masing-masing peristiwa tersebut dikenangkan melalui bahasa isyarat yang berbeda-beda sepanjang sejarah Gereja. Pada akhirnya, Gereja menetapkan bahasa isyarat yang sekarang dipergunakan dalam Sakramen Penguatan.

Di masa mendatang, Gereja mungkin saja mengubah bahasa-bahasa isyarat itu, tetapi pesan yang hendak disampaikan serta pengaruh yang ditimbulkannya akan tetap sama, yaitu kehadiran Roh Allah. Makna dan kuasa bahasa isyarat tersebutlah yang terpenting, yaitu kehadiran Roh Kudus Allah dalam diri kita.

APA YANG DILAKUKAN ROH KUDUS?

Tahukah kamu bagaimana komputer bekerja? Bagi sebagian orang, keyboard komputer merupakan suatu panel dengan simbol-simbol dan karakter-karakter yang aneh. Jika kamu tidak tahu apa yang harus kamu perbuat, ada satu kunci yang perlu kamu ingat, karena kunci ini termasuk yang paling penting: F1.

Dalam sebagian besar program komputer, apabila kamu mengalami kesulitan, kamu dapat menekan kunci F1 dan segera HELP window akan muncul menampilkan petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus kamu lakukan.

Kamu dapat menganggap Roh Kudus sebagai kunci pribadimu yang menolongmu dalam segala permasalahan hidup. Roh Kudus tidak saja menunjukkan kepadamu bagaimana melakukan sesuatu, tetapi Ia juga akan memberimu kekuatan untuk melakukannya.

Sebagai contoh, Yesus berpesan kepada para rasul-Nya bahwa apabila mereka diserahkan ke pengadilan oleh karena iman mereka, mereka tidak perlu khawatir akan apa yang harus mereka katakan untuk membela diri. Roh Kudus sendiri yang akan berkata-kata di dalam mereka. Hal itu memang benar-benar terjadi kemudian, seperti yang telah dikatakan oleh Yesus.

Ada suatu singkatan yang menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan ini. WWJD - singkatan dari What Would Jesus Do? Apa yang akan Yesus lakukan? Yaitu suatu cara yang baik untuk mempertimbangkan apakah suatu perbuatan itu OK atau akan menyakiti orang lain. Istilah lain bagi WWJD adalah hati nurani. Hati nurani adalah suatu “suara” lembut dalam dirimu yang mengatakan “Jangan lakukan, itu dosa” atau “Pergilah menolong orang itu, ia dalam kesulitan.” Itulah suara Roh Kudus!

Kamu tidak perlu repot-repot menekan kunci mana pun untuk mendapatkan bantuan seperti itu, karena Roh Kudus ada dalam kamu dan Ia senantiasa siap sedia menolongmu kapan saja dan di mana saja kamu berada. Setiap saat kamu membutuhkan pertolongan atau nasehat tentang apa saja, bertanyalah kepada Roh Kudus. Kemudian tunggu Ia menjawabmu. Jawaban itu akan datang dalam benakmu, atau melalui orang lain, atau melalui Gereja.

SPONSOR atau PENJAMIN

Di televisi, sponsor adalah seorang, atau suatu perusahaan, atau suatu kelompok yang menawarkan sesuatu kepada pemirsa. Biasanya tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka tawarkan. Dalam segi tertentu, seorang Sponsor atau Penjamin dalam Sakramen Penguatan juga melakukan hal serupa. Mereka menawarkan atau menghadirkan calon penerima Krisma ke hadapan Gereja yang diwakili oleh Bapa Uskup. Mereka menawarkan segi-segi baikmu kepada komunitas Gereja.

Sama seperti sponsor TV, para penjamin calon Krisma juga harus yakin akan orang yang mereka jamin. Para penjamin sesungguhnya mengatakan, “Kami menghormati orang ini dan menurut kami, ia akan menjadi anggota Gereja yang baik.” Penjamin terbaik biasanya adalah wali baptis calon yang bersangkutan.

CATATAN TENTANG SAKRAMEN PENGUATAN

Dalam Gereja-gereja Katolik di Timur Tengah (Ritus Timur), Sakramen Krisma diberikan oleh imam kepada bayi-bayi pada saat mereka menerima Sakramen Pembaptisan.

Dalam bahasa Ibrani, 'Ruah' (= Roh), juga berarti Angin dan Napas Hidup.

Minyak Krisma terbuat dari minyak zaitun. Karena minyak zaitun memiliki aroma yang kurang sedap, maka ditambahkan balsem wangi.

Dalam Kitab Suci, terkadang orang menerima pencurahan Roh Kudus sebelum mereka dibaptis. Lihat Kis 10: 44-48

Minyak Krisma diberkati oleh Uskup dalam Pekan Suci. Kemudian minyak Krisma dibagi-bagikan ke seluruh wilayah keuskupan sebagai lambang persatuan dalam Gereja.

sumber : “The Sacramental Gazette, Confirmation: Why?”; Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.”

Rabu, 10 Desember 2008

EPISTULA_Judul2



Tugas Meneliti

Transformasi Ulat menjadi Kupu-Kupu selama se-Minggu doank

Indah dan cantik di tangan.

EPISTULA_Judul1



CATUR 7777

Jumat, 05 Desember 2008

E_ Katekis Sakramen Krisma Unika Atma Jaya



Para Katekis Krisma Se-KAJ tahun 2008

EPISTULA_Krisma3



Ayah, Mama, dan Agnes berfoto bersama Bapak Uskup Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, setelah Perayaan Sakramen Krisma
STEFANUS Yoanes Melki Sahala Pangaribuan, 30 November 2008,
Di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Jalan Jend. Sudirman 51, Jakarta

EPISTULA_Krisma2




STEFANUS
Yoanes Melki Sahala Pangaribuan

Setelah penerimaan Sakramen Krisma, Melki berfoto bersama Bapak Uskup Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, 30 November 2008
Di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Jalan Jend. Sudirman 51, Jakarta

Kamis, 04 Desember 2008

Epistula_Krisma1_petugas Misa Sakramen Krisma 2008




Para petugas MISA SAKRAMEN KRISMA, para Imam dan Bapak Kardinal.



Tempat berlangsungnya Sakramen Krisma Mahasiswa KAJ 30 November 2008

Gedung Yustinus, lantai 15

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Jalan Jend. Sudirman 51, Jakarta

Kamus Indonesia