Kalender Liturgi

Sabtu, 06 November 2010

SIDANG AGUNG GEREJA KATOLIK INDONESIA 2010 (1)



Oct 26, '10 10:46 AM
for everyone


SIDANG AGUNG GEREJA KATOLIK INDONESIA 2010

1-5 Nopember 2010 di Wisma Kinsasih,
Caringin Bogor, Jawa Barat



Jakarta, Selasa, 26 Oktober 2010, merupakan hari yang disepakati oleh Kementerian Agama RI bersedia menerima perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Panitia Sidang Agung Gereja Katolik (SAGKI) 2010. Rama Sigit Pramuji, Sekretaris Eksekutif KWI dan saya, serta Pst. Alfons Duka, SVD serta Bp. Gunadi dari Staf Kementeriaan Agama menjelang jam 11.00 telah siap meluncur dari Kantor KWI menuju Kantor Kementeriaan Agama, dan kami tiba di ruang tamu pada waktu yang telah disepakati.

Setelah menunggu sejenak, Bp. H. Suryadarma Ali, Menteri Agama, bersama dengan beberapa Stafnya menemui kami di ruang pertemuan. Kami menghadap Menteri Agama untuk menyampaikan laporan rencana SAGKI, yang diselenggarakan pada 1-5 Nopember 2010 di Wisma Kinsasih, Caringin Bogor, Jawa Barat. SAGKI 2010 menjadi kesempatan bagi umat Katolik Indonesia untuk bersyukur kepada Allah karena Kristus berkata,Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam kelimpahan” (Yoh 10:10).


Kepada Bp. Menteri Agama kami utarakan, bahwa sejak sesudah Indonesia merdeka, umat Katolik telah biasa mengadakan pertemuan berskala nasional dengan berbagai sebutan: KUKSI (Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia), yang pertama tahun 1948 di Bintaran, Yogyakarta; dan sekarang disebut SAGKI, sejak tahun 2000 dalam kurun waktu lima tahunan.

Pada SAGKI 2010 kami ingin menegaskan jati diri Gereja Katolik sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. Karena itu agar menjadi Gereja Katolik Indonesia, maka Gereja harus menjadi Gereja yang berdialog dengan kenyataan Indonesia, yang beragam dalam budaya dan agama, yang sedang bergulat mengatasi kemiskinan. Kami tegaskan bahwa, dialog menjadi cara dewasa menjadi Indonesia. Pada kesempatan itu kami mengundang Bp. Menteri Agama untuk berkenan hadir membuka SAGKI 2010.

Menanggapi laporan kami, Bp, Menteri juga menegaskan pentingnya mengembangkan dialog tersebut untuk membangun bangsa Indonesia yang merdeka dan bertanggungjawab. Lebih lanjut dikatakan, bahwa dewasa ini bangsa Indonesia perlu mengadakan evaluasi setelah satu dekade hidup dalam reformasi dan euforia reformasi, agar jangan sampai bangsa Indonesia terperosok dalam keadaan yang semakin kacau.

Kurang lebih jam 12.00 selesailah sudah kami menghadap Menteri Agama, dan kami kemudian kembali ke Bandung.

Bandung, 26 Oktober 2010,

Salam, doa ‘n Berkat Tuhan,

+ Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal KWI


CATATAN UTUSAN DARI KEUSKUPAN BANDUNG


Terimakasih Bapak Uskup atas informasi tentang SAGKI 2010. Kami sudah 4 kali mengadakan pertemuan dengan Tim yang akan berangkat.

1. Penjelasan tentang metode dan tema SAGKI. serta pembagian kelompok bidang (Rapat, 14 Agustus 2010);

2. Merencanakan pertemuan dengan praktisi kebudayaan, HAK dan pemberdayaan kaum miskin, serta merancang kegiatan untuk pentas budaya (Rapat, 28 September 2010);

3. Mengundang praktisi budaya, HAK dan Pemberdayaan kaum miskin. Pak Jacob Sumardjo (Budaya), Robert (HAK) dan Pak Herman Kleden (kesehatan masyarakat);

4. Rapat persiapan akhir : mempersiapkan bahan yang akan disharingkan dalam sidang kelompok, latihan pentas drama dan merencanakan teknis keberangkatan.

Rencana keberangkatan menggunakan 3 kendaraan berangkat pukul 10.00. kendaraan yang akan dipakai : a. Kendaraan Pak Joko (akan menyusul sendiri) b. Kendaraan Endar (Endar, Lili dan Endang) c. Kendaraan Rm. Eddy atau Rm. Didiek (Rm. Eddy, Rm. Didiek, Sr. Hermin, Novi, Bu Nur, Ninta)

Untuk pentas budaya utusan dari keuskupan Bandung sudah menyiapkan drama tentang Si Kabayan dan Ikan beragama, serta menyanyi sambil memainkan musik angklung. Terimakasih.

Bandung, 25 Oktober 2010,

Salam - Endar
Sekretaris Dewan Inti Dewan Karya Pastoral Keuskupan Bandung

sumber: http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/272/SIDANG_AGUNG_GEREJA_KATOLIK_INDONESIA_2010_1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamus Indonesia